Menangani ikterus atau kuning pada bayi baru lahir haruslah dilakukan dengan cepat dan tepat. Berjemur di pagi hari secara rutin serta terus memberikan ASI secara rutin minimal 2 jam sekali merupakan beberapa cara yang bisa terus Mak lakukan supaya bilirubin yang terletak dibawah kulit penyebab kuning bisa segera keluar dari tubuh si kecil. Untuk Mak yang belum tahu apa itu penyakit kuning pada bayi baru lahir serta penyebabnya bisa baca artikel : Inilah Penyebab Kuning Pada Bayi Baru Lahir dulu ya. Pada bagian kali ini kita akan lanjut ulasan tentang penanganan tepat kuning pada bayi baru lahir.
Penanganan Kuning pada Bayi Baru Lahir – Pemeriksaan Laboratorium
Hal pertama yang biasa dilakukan oleh dokter untuk memastikan derajat kuning pada bayi baru lahir adalah dengan melakukan serangkaian pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah pengambilan sampel darah bayi anda untuk menentukan kadar bilirubin dalam darah. Jika kadarnya rendah, maka Mak tidak perlu khawatir ya artinya ikterus atau kuning pada si kecil termasuk jenis yang normal dan akan segera hilang. Sedangkan jika kadar bilirubinnya tinggi, maka akan diberikan penanganan khusus kepada bayi.
Penanganan Kuning pada Bayi Baru Lahir – Perawatan di rumah
Ada beberapa perawatan khusus juga yang bisa Mak lakukan agar kuning di kulit si kecil bisa segera hilang. Pertama adalah dengan rutin memberikan ASI sesuai dengan keinginan bayi. Namun tidak jarang, bayi kuning justru lebih sering tertidur dan malas menyusu. Jangan patah semangat Mak, terus berikan ASI setidaknya setiap 2 jam sekali. Kalau bayi masih tertidur, segera bangunkan misalnya dengan cara menyentil telapak kakinya, biasanya dengan cara seperti ini efektif untuk membangunkan si kecil dengan segera. Berikan ASI sesuai keinginan bayi, jangan dibatasi.
Kedua, teratur ajak bayi berjemur di pagi hari. Sinar matahari sangat efektif untuk memecah bilirubin yang tertumpuk di bawah kulit. Biasanya berjemur dilakukan mulai pukul 07 hinga 10 pagi, dengan lama berjemur 10-15 menit. Berjemur sebaiknya dilakukan dalam kondisi bayi tanpa memakai penutup badan atau baju, cukup berikan pelindung di bagian mata supaya tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Pijat Bayi yuk !, Baca juga : Cara Memijat Bayi yang Benar
Penanganan Kuning pada Bayi Baru Lahir – Terapi Sinar
Terapi sinar dalam inkubator biasanya wajib dilakukan pada bayi-bayi yang mempunyai kadar bilirubin yang tinggi. Terapi sinar / fototerapi dilakukan untuk membantu mengeluarkan kelebihan bilirubin yang tertumpuk di bawah kulit bersamaan dengan urin bayi serta mengurangi kadar bilirubin dalam pembuluh darah. Selama perawatan meskipun bayi terpisah dari anda sebaiknya tetap usahakan untuk memberikan ASI dengan cara memerah dan diberikan menggunakan sendok khusus.
Salah satu inovasi yang telah dikembangkan kini dalam penanganan kuning pada bayi baru lahir adalah dengan dibuatkan bili blanket (selimut bili). Ini menjadi kabar gembira, karena biasanya bayi yang sedang menjalani perawatan terapi sinar harus terpisah dari ibunya karena diletakkan dalam box inkubator. Tapi berbeda halnya dengan penggunaan bili blanket. Selimut ini memang dirancang khusus untuk membantu mengeluarkan dan mengurangi kadar bilirubin dalam tubuh bayi.


Bayi dimasukkan ke dalam selimut yang sudah mengandung sinar yang juga sama dengan sinar yang biasa diberikan pada inkubator. kelebihan dari selimut ini, Mak tetap bisa memeluk bayi dan dekat dengannya setiap saat selama ia mendapatkan terapi sinarnya. Konsultasikan kepada dokter anak yang merawat bayi anda, apakah Mak bisa mendapatkan bili blanket atau tidak.
Jadi Mak untuk penanganan kuning pada bayi baru lahir secara tepat harus didahului dengan pemeriksaan yang seksama terutama pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui berapa kadar bilirubin yang terdapat dalam tubuh bayi. Dari hasil pemeriksaan itulah nantinya Mak bisa tahu apakah bayi cukup mendapatkan perawatan di rumah atau harus mendapatkan terapi sinar lebih lanjut di rumah sakit. Apapun keputusannya, tentu haruslah yang terbaik untuk buah hati ya Mak.