
Setelah sebelumnya bahas tentang apa saja penyebab diare pada anak ( Baca juga : Mengenal Apa itu Diare Pada Anak), untuk bagian kali ini kita akan bahas apa saja tanda dan gejala serat cara tepat dalam mengatasi diare pada anak. Kunci utama saat menghadapi si kecil tentu yang utama adalah ketenangan dan kesabaran ya Mak. Karena saat Mak bisa tenang, Mak bisa dengan mudah mengenali apa yang sedang terjadi dengan tubuh si kecil dan tepat dalam menanganinya apakah cukup dilakukan perawatan dirumah atau harus segera dibawa ke dokter.
Tanda dan Gejala Diare Pada Anak
Mak, seperti yang sudah pernah dibahas pada artikel sebelumnya bahwa diare bisa disebabkan oleh adanya infeksi kuman. Kuman yang dimaksud pun bermacam-macam, bisa disebabkan oleh serangan virus, bakteri atau parasit. Tanda dan gejala diare pada anak bisa berbeda-beda tergantung pada kuman jenis apa yang menginfeksinya.
Diare akibat virus
- Bentuk tinja encer seperti air
- Anak buang air besar menyemprot
- Seringkali disertai adanya mual dan muntah
- Demam tidak terlalu tinggi
- Anak kehilangan nafsu makan
Diare akibat bakteri
- Buang air besar tidak menyemprot
- Demam tinggi
- Jarang disertai mual dan muntah
- Bentuk dan warna tinja yang keluar berbeda tergantung bakteri yang menginfeksi. Diare yang disebabkan bakteri Eschericia colli membuat tinja encer berwarna kecoklatan, bakteri Vibrio cholera membuat tinja encer berwarna seperti air cucian beras, dan diare yang disebabkan bakteri Shigella membuat tinja encer dan mengandung lendir / darah.
Diare akibat parasit
- Demam tidak terlalu tinggi
- Bentuk tinja encer mengandung lendir dan darah
Pemberian ASI mengurangi resiko diare. Baca juga : 7 Langkah Agar Emak Berhasil Menyusui
Kapan Diare Jadi Berbahaya ?
Komplikasi terberat dari diare pada anak adalah terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan. Bentuk tinja yang encer membuat banyaknya cairan tubuh serta elektrolit yang keluar bersamaan dengan tinja. Dalam kasus dehidrasi ringan/ sedang, anak biasanya akan terlihat lebih rewel, gelisah, tampak kehausan dan mata cekung. Sedangkan dalam kasus yang lebih berat, dehidrasi berat ditandai dengan anak yang tampak semakin lemah, ujung jari tangan dan kaki terasa dingin, mata cekung, malas minum, dan tidak buang air kecil lebih dari 6 jam.
Saat anak memperlihatkan tanda dan gejala dehidrasi ringan, teruslah berikan banyak cairan sebagai pengganti cairan tubuhnya yang hilang. Perbanyak berikan air putih, susu, air kelapa,jus buah, kuah sayur atau jenis cairan lainnya. Sedangkan untuk kasus anak yang sudah memperlihatkan tanda dan gejala dehidrasi berat, Mak langsung dan segera bawa anak ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk diberikan penanganan lebih lanjut. Jangan menunda-nunda ya Mak, karena dehidrasi berat yang tidak tertangani dengan cepat dan tepat bisa membahayakan nyawa si kecil.
Bayi Malas Menyusu ? Baca : 5 Penyebab Bayi Malas Menyusu
Cara Mengatasi Diare Pada Anak
Saat diare mulai terjadi, Mak bisa melakukan penanganan di rumah dengan cara yang sederhana. Prinsip penyembuhan diare adalah mencegah terjadinya dehidrasi, jadi saat anak terkena diare perbanyaklah berikan cairan. Selain itu, ada beberapa hal yang bisa Mak lakukan untuk mempercepat proses pemulihan si kecil, misalnya :
- Pemberian Oralit
Oralit dalam bentuk kemasan bisa Mak dapatkan di apotik atau toko obat terdekat, atau bisa juga Mak buat oralit rumahan dengan cara yang sangat mudah. Oralit rumahan atau larutan gula garam bisa dibuat dengan cara memasukkan 1 sendok teh gula ditambah dengan 1 sendok teh garam, masukkan ke dalam 1 liter air putih. Pemberian oralit, baik oralit kemasan ataupun oralit rumahan cukup diberikan satu gelas untuk anak usia diatas 1 tahun, sedangkan anak usia dibawah 1 tahun cukup diberikan setengah gelas saja. Oralit sangat dianjurkan diberikan kepada anak yang terkena diare, karena berperan sangat penting dalam mengganti cairan dan elektrolit yang hilang pada tubuh - Pemberian Zinc. Zinc telah terbukti bisa mempersingkat lama diare dan keparahannya. Tidak hanya itu Mak, Zinc juga membantu mempercepat penyembuhan usus serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga bisa melawan invasi kuman yang masuk ke dalam tubuh. Sebaiknya baca aturan pakai obat dengan baik untuk menentukan dosis yang tepat untuk diberikan kepada anak, sesuai berat badannya. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut.
- Lanjutkan pemberian ASI dan makanan. Masalah lain selain dehidrasi, diare juga menyebabkan gangguan nutrisi karena tidak terserapnya nutrisi dengan baik di usus. Agar tubuh bisa pulih dengan segera, maka anak harus tetap diberikan makanan. Jika anak masih diberikan ASI, maka ASI juga harus terus diberikan untuk membantu mengembalikan nutrisi yang hilang serta menguatkan kembali sistem kekebalan tubuh anak.
Ajarkan anak toilet training, baca : Tips Toilet Training Cepat dan Mudah
Kapan Harus Dibawa Ke Dokter
Jika Mak menemukan tanda dan gejala berikut ini, si Kecil harus segera dibawa ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut ya..diantaranya :
- Anak mengeluarkan pup yang disertai dengan lendir dan atau darah
- Anak mengalami demam tinggi yang tidak juga menurun meskipun sudah diberikan obat penurun panas
- Anak hilang kesadaran
- Tangan dan kaki anak terasa dingin dan anak terlihat lemas
- Anak mengalami dehidrasi berat, yang tandanya sudah dijelaskan diatas.
Nah Mak itulah tanda dan gejala diare pada anak serta bagaimana cara yang tepat untuk mengatasinya. Segeralah berkonsultasi dengan dokter jika kondisi si kecil tidak mengalami perbaikan setelah dilakukan perawatan dirumah ya.