Tergelitik dengan sebuah pertanyaan beberapa waktu yang lalu yang di share di media sosial untuk memilih menjadi super mom atau smart mom? Ini sih logika saya saja ya, terlepas dari salah satu fakta bahwa saya menjadi salah satu penulis di Emak Super yang jika diterjemahkan bebas dalam bahasa Inggris menjadi “Super Mom”. Ada beberapa poin yang bisa kita cermati dari kata “Super Mom” ini. Terutama dalam peranan kita sebagai seorang ibu.
Poin-poin inilah yang akan saya bahas sembari menjawab pertanyaan tersebut. Lupakan apakah Anda seorang ibu bekerja, ibu bekerja di rumah, atau ibu rumah tangga. Karena ketiganya sama-sama berpotensi untuk menjadi super mom. Tentu dengan caranya masing-masing. Sesuai dengan ketersediaan waktu, fasilitas, situasi dan kondisi, serta faktor-faktor lainnya yang mungkin terjadi dalam realita sebagai seorang Ibu.
Super Mom Sudah Pasti Pintar
Seorang super mom pastilah seorang wanita yang pintar. Jika tidak pintar bagaimana ia bisa menjaga kehamilannya, merawat bayinya, membesarkan anak-anaknya, menata rumah, memasak, dan setumpuk pekerjaan emak super lainnya. Jadi berhentilah berpikir, bahwa ilmu yang kita miliki di bangku TK sampai kuliah tidak berguna setelah menikah dan mempunyai anak. Sekalipun Anda lebih memilih untuk menjadi Ibu Rumah Tangga, Anda tetap memerlukan kepintaran tersebut untuk memastikan anak-anak memiliki tumbuh kembang yang baik. Baik itu secara intelegen, emosi maupun spiritual.
Super Mom Sudah Pasti Kuat
Seorang super mom pastilah seorang yang kuat. Bagaimana tidak, ia dituntut untuk selalu sehat agar bisa menjalankan semua tugasnya sebaik mungkin. Pernahkan di saat mulai tidak enak badan Anda mensugesti diri sendiri? “Jangan Sakit…Jangan Sakit…” atau “Sembuh lah, sembuh..” atau “Saya harus sehat!”. Ya, itulah yang biasa saya lakukan ketika merasa badan sudah mulai tidak bisa diajak kompromi. Alasannya hanya satu, kalau saya sakit, siapa yang akan melakukan tugas-tugas saya. Begitupun dengan Anda bukan?
Super mom terkadang juga dituntut untuk bisa kuat melakukan berbagai pekerjaan yang sebetulnya memerlukan tenaga ekstra. Mulai dari memasang galon air mineral, mengangkut gas untuk menggantinya, menggendong bayi hingga berjam-jam karena bayi sakit dan rewel, mengangkut jemuran, dll. Walaupun semua itu bisa dikategorikan pekerjaan emak-emak sehari-hari tapi ternyata membutuhkan kekuatan untuk bisa melakukannya. Jika Anda tidak kuat Anda tidak akan bisa melakukannya.
Super Mom Sudah Pasti Multitalenta
Super mom pastilah memiliki banyak talenta yang bahkan seringkali tidak disadari oleh seorang ibu. Mulai dari juru masak, juru kebersihan, menjadi perawat. Ketika malam hari ia bisa juga menjadi pembaca dongeng bahkan menjadi pendongeng handal dengan cerita imajinasi yang ia buat sendiri tanpa contekan. Ia juga bisa menjadi ahli negosiasi handal ketika anaknya tidak mau mandi, tidak mau makan, dan melakukan berbagai hal yang tidak semestinya dilakukan sang anak.
Semua itu menjadi keahlian yang tidak datang dengan sendirinya. Tapi karena dukungan naluri keibuan yang begitu besar ditambah dengan keinginan untuk bisa memberikan pendidikan yang baik untuk anak-anaknya, memberikan yang terbaik untuk keluarganya maka talentanya menggurita setelah menikah dan mempunyai anak. Hingga akhirnya jadilah ia menjadi super mom yang multitalenta.
Super Mom Sudah Pasti Multitasking
Ini sudah bukan rahasia lagi, super mom sudah pasti bisa melakukan banyak hal dalam satu waktu. Apalagi dibantu dengan berbagai peralatan canggih yang mendukung untuknya melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu. Misalnya mencuci sambil menyuapi anak dan masak. Bahkan kerap kali pekerjaan yang dikerjakan itu bahkan tidak seiring sejalan. Misalnya mengunyah makannya sambil membersihkan bayinya yang baru selesai pupp, dan banyak lagi berbagai hal tak terduga yang bisa dilakukan emak super dalam satu waktu.
So, Ternyata menjadi super mom itu sudah melingkupi semuanya Mak. Emak super bukanlah emak-emak kuat saja, emak-emak yang bisa melakukan ini itu sendiri, tapi juga bisa melakukan banyak hal. Walaupun kadang tidak sempurna, kadang perlu dibantu, tapi setidaknya ia sudah melakukan yang terbaik yang bisa ia lakukan untuk menjadi super mom. Jadi berhentilah merasa bersalah ketika Anda ternyata tidak bisa melakukan semuanya dengan sempurna. Merasa bersalahlah ketika Anda tidak berkeinginan untuk bisa melakukan yang terbaik yang bisa Anda lakukan.