Mak, biasa minum kopi? Atau suami yang gemar minum kopi ? Berikut ini ada ulasan tentang kopi manfaat dan bahayanya.
Jenis Kopi
Di dunia ini jenis tanaman kopi ada sekitar 70 jenis. Dari berbagai jenis tanaman kopi tersebut yang biasa kita kenal hanya ada 2 spesies saja, yaitu coffe arabica alias kopi arabika dan coffea canephora atau kopi robusta. Kopi arabika dianggap lebih baik, lebih enak dan dari harga lebih mahal dibandingkan kopi jenis robusta. Kandungan kafein pada kopi arabika berkisar 1,5% dan memiliki jumlah kromoson 44. Sedangkan kandungan kafein kopi robusta lebih tinggi, yaitu lebih tinggi, yakni 2,8 % dengan jumlah kromoson 22. Kopi robusta banyak digunakan sebagai kopi instan atau siap saji yang banyak dijual dalam bentuk kemasan karenanya rasanya lebih netral dan aromanya lebih kuat.
Kafein dalam Kopi
Kadar kafein dalam kopi seringkali dituding sebagai “racun” yang merusak kesehatan, khususnya jantung. Hal ini diakibatkan banyak dari peminum kopi yang merasakan denyut jantungnya meningkat dan sulit tidur setelah beberapa saat meminum kopi. Apakah betul kopi berbahaya bagi kesehatan jantung ? Apabila anda menanyakan dokter ahli jantung, pasti jawabnya anda disarankan menghentikan minum kopi. Alasannya, kafein didalam kopi merupakan stimulan yang dapat menambah beban jantung bahkan memicu serangan jantung.
Dalam sebuah jurnal penelitian yang diterbitkan Harvard Health Publication, menyebutkan bahwa salah satu sebab meningkatnya detak jantung secara signifikan karena disebabkan oleh kopi. Kopi dituding sebagai stimulan yang merangsang sistem saraf pusat yang berakibat kerja jantung jadi lebih berat karena memompa darah lebih cepat. Para penikmat kopi yang sudah begitu banyak jumlahnya di dunia ini cenderung tidak memperdulikan peringatan para ahli medis terhadap kesehatan mereka. Bahaya yang di yakini para dokter adalah peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke, diabetes, beberapa jenis kanker, sulit tidur (insomnia), sakit kepala, dan lain sebagainya.
Kandungan kafein dalam kopi memiliki efek yang beragam pada masing-masing individu. Sebagian orang mengalami efek secara langsung, sementara orang lain tidak merasakannya sama sekali. Hal ini disebabkan sifat genetika yang dimiliki masing-masing individu yang tidak sama. Sifat genetika ini berkaitan dengan kemampuan metabolisme dalam mencerna kafein. Metabolisme kafein terjadi dengan bantuan enzim sitokrom P450 1A2 atau disebut juga CYPIA2. Ada dua tipe enzim, yaitu CYPIA2-1 dan CYPIA2-2. CYPIA2-1 mampu memetabolisme kafein dengan cepat dan efisien, sehingga efek kafein dapat dirasakan secara nyata. Sementara pemilik enzim CYPIA2-2 laju metabolismenya lambat, sehingga mereka tidak merasakan efek dari kafein, bahkan cenderung menimbulkan eek negatif seperti jantung berdebar-debar, lambung yang perih, atau susah tidur.
Bagi orang yang menderita atau mengalami gejala penyakit jantung, darah tinggi, sakit ginjal, dan stroke sangat tidak dianjurkan minum kopi lebih dari 1 gelas sehari. Dalam Journal of Neurology tahun 2002, disebutkan bahwa meminum kopi lebih dari 5 gelas sehari dapat menaikkan kadar trigliserida dan meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh, sehingga warna darah akan lebih pekat, terjadinya endapan lemak sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah yang meningkatkan risiko terkena serangan jantung dan stroke.
Kopi dan kehamilan
Bagi wanita hamil, meminum kopi lebih dari yang dianjurkan dapat menghambat kesuburan sampai meningkatkan risiko osteoporosis pada wanita yang memasuki usia menopause. Bagi wanita hamil juga dilarang untuk meminum kopi secara berlebihan, karena beresiko mengalami keguguran, sebab, kafein akan meningkatkan denyut jantung. Sehingga, berpengaruh terhadap janin yang berisiko terhadap plasenta dan menganggu sirkulasi darah janin.
Bagi yang sensitif dengan asam lambung, meminum kopi dapat meningkatkan risiko jumlah asam lambung yang menyebabkan maag, tukak lambung dan tukak usus halus. Bila di konsumsi dalam jumlah yang berlebih juga akan memicu keracunan (mabuk kafein) dengan gejala resah, suasana hati tidak menentuk, mudah marah, depresi, cemas, sulit konsentrasi, insomnia, deg-degan, dan sering buang air kecil.
Manfaat Kopi
Selain mengandung sisi negatif ternyata kopi juga memiliki sisi positif. Tapi, tentu saja bagi yang tidak memiliki sensitivitas terhadap kafein dan bukan penderita penyakit kardiovaskuler. Para peneliti di Jhon Hopkins School of Medicine di Baltimore dan Harvard merilis pernyataan akan manfaat kopi, manfaat tersebut yakni
a. Menghilangkan rasa lelah
b. Meningkatkan daya ingat
c. Mengatasi reaksi alergi
d. Terhindar dari penyakit alzheimer dan parkinson. \
e. Mencegah diabetes tipe 2
Bagi anda penderita penyakit kardiovaskuler seperti jantung dan hipertensi tapi tak rela bila harus berhenti minum kopi, ada cara terbaik untuk tetap minum kopi tapi masih di tolerir oleh jantung anda yaitu dengan cara minum kopi dekafeinasi. Kopi dekafeinasi adalah kopi yang sudah dihilangkan sebagian besar kadar kafeinnya.
Kunci dalam hidup adalah keseimbangan, begitu juga dalam hal kopi. Jika dikonsumsi sewajarnya bisa memberikan dampak yang baik bagi kesehatan. Namun resiko penyakit juga bisa mengancam kita jika kopi dikonsumsi secara berlebihan. Lets be wise , ya Mak!