Mak, pernah mendengar istilah edible pen, gak? Itu lho, pulpen (lebih mirip spidol, sih) untuk menghias kue. Edible pen ini dibuat dari bahan-bahan khusus agar aman untuk dikonsumsi. Prinsip dasarnya mirip seperti pewarna makanan. Hanya saja, ini dibuat dalam bentuk pulpen atau spidol.
Kali pertama saya berkenalan dengan edible pen adalah pada saat saya sedang menulis buku resep Romantic Cookies, pada tahun 2014. Saya membelinya di salah satu toko bahan kue terbesar di Bandung. Di sana terdapat beberapa pilihan edible pen. Ada yang penanya tipis sekali (extra-fine tip) seperti pulpen bertinta cair. Ada yang tipis (fine tip) seperti spidol kecil. Ada yang tebal (bold tip) seperti spidol white board. Ada juga yang penanya berbentuk kotak seperti spidol artline.
Seperti halnya pulpen dan spidol, edible pen pun tersedia dalam berbagai warna. Ada yang dijual satuan, ada juga yang dijual per set. Selain itu, ada edible pen yang memiliki rasa atau aroma tertentu. Misalnya, edible pen warna merah memiliki aroma buah ceri.
Bagaimana dengan harganya? Hmmm, harga edible pen memang cukup menguras isi dompet. Pada saat itu, sebuah edible pen eceran dihargai sekitar Rp50.000,00. Untuk yang dijual per set isi 5 pcs, harganya lebih dari Rp100.000,00 (sekarang sudah naik menjadi hampir Rp200.000,00).
Setelah cukup lama memilih, pilihan saya jatuh pada 1 set edible pen dengan pena yang tipis. Edible pen ini tidak memiliki aroma atau rasa. Dalam 1 set terdiri atas 5 warna, yaitu hitam, merah, biru, kuning, dan hijau. Cukup meriah untuk dipakai membuat gambar warna-warni di atas kue.
Lalu, bagaimana cara menggunakan edible pen ini? Caranya gampang sekali, segampang menggambar menggunakan spidol di atas kertas. Bedanya, yang akan kita gambari kali ini adalah kue. Oke, saatnya bersenang-senang, hehe.
Pertama, siapkan terlebih dahulu cookies yang telah dilapisi oleh icing sugar. Untuk resep cookies dan icing sugar ini, lain kali akan saya share ya, Mak. Setelah itu, tinggal buat gambar dan tulisan di atas lapisan icing sugar yang telah mengeras tersebut, deh.
Simple sekali kan, Mak? Berikut ini beberapa contoh cookies yang saya hias menggunakan edible pen. Semua foto ini bertema romantis karena dibuat khusus untuk buku Romantic Cookies.



Oiya, setelah selesai digunakan, jangan lupa untuk selalu mengelap bagian ujung pena edible pen-nya ya, Mak. Lap menggunakan tisu atau lap bersih secara perlahan. Ini bertujuan untuk menghilangkan sisa makanan pada edible pen. Sehingga edible pen Anda tidak mudah basi. Setelah itu, tutup rapat kembali agar tidak cepat kering.
Have fun and happy baking, Mak!