Bunda Merasa Overposesif Pada Anak? Baca Dulu Ini!

Overposesif Pada Anak
Overposesif Pada Anak

Overposesif pada anak seringkali dilakukan oleh orangtua, terutama ibu. Umumnya para ibu tak sadar akan bentuk overposesif yang diterapkannya pada anak. Karena overposesif tidak selamanya berbentuk larangan seperti kata “jangan” atau “tidak boleh”, sebagaimana yang selama ini diketahui akan berdampak buruk pada psikologis anak.

Bunda Merasa Overposesif Pada Anak? Baca Dulu Ini!

Overposesif pada anak bisa terjadi dalam hubungan keluarga secara menyeluruh. Misalnya dalam hubungan suami istri, ataupun oleh orangtua pada anak. Keduanya sama-sama berdampak buruk, terutama jika ditilik dari sisi psikologisnya. Khusus untuk anak, bahkan dampak darioverposesif ini bisa lebih buruk dibanding yang dialami oleh orang dewasa.

Untuk beberapa kasus, takjarang pula anak yang akan berlaku demikian pada orangtuanya, terutama pada salah satu orangtua. Umumnya hal ini lebih sering terjadi pada anak-anak yang mengalami perceraian kedua orangtua, lalu harus menerima kenyataan ada orang lain yang memasuki keluarganya dan menjadi ayah atau ibu baru bagi mereka.

Overposesif Orangtua Pada Anak

Anak yang diperlakukan dengan overposesif oleh salah satu atau kedua orangtuanya akan memperlihatkan dampak yang sama sebagaimana orang dewasa. Mereka secara nyata akan merasa keinginannya dipagari dan bisa jadi merasa tidak disayang karena dibedakan dengan anak-anak yang lain.

Bahkan, ketika mereka tidak dapat memberontak secara terang-terangan, hal itu akan membentuk kepribadian mereka menjadi lebih keras dan banyak takut ketika ingin mencoba sesuatu yang membuat dirinya tidak berani melangkah. Hingga yang paling buruk mereka akan berkhayal tentang hal-hal yang banyak dilarang dan akhirnya menjadi gemar berbohong.

Sebenarnya overposesif pada anak merupakan gejala umum yang akan dilakukan banyak orangtua. Apalagi di zaman yang serba tidak bisa dipercaya seperti saat ini, utamanya bagi anak perempuan. Bukan salah jika pada akhirnya orangtua akan banyak ketakutan jika anaknya bermain tanpa kontrol, dan akhirnya memaksa anak untuk menuruti serangkaian aturan dan larangan yang ditetapkan. Sementara hal ini tentu akan bertentangan jika dilihat dari persepsi anak. Karena anak pada umumnya memiliki pandangan tersendiri mengenai banyak hal.

Mengatasi Overposesif

Sadar akan kemungkinan terburuk dari dampak overposesif, orangtua bisa mengatasi sikap-sikap tersebut dengan cara yang lebih bijak.

Setiap kali berlaku yang mengarah pada tindak overposesif, ada baiknya orangtua ikut memberi pengertian pada anak mengenai alasan dikeluarkannya suatu aturan. Sehingga anak tidak akan merasa diperlakukan berbeda. Tindakan tersebut juga menjadi cara terbaik bagi orangtua untuk memprediksi langkahnya, yaitu dengan memanfaatkan waktu berbicara pada anak.

Baiknya lagi jika orangtua mengetahui bakat dan kemampuan anak sehingga tahu cara yang tepat untuk menyalurkan kegemarannya dengan baik tanpa harus banyak khawatir atau takut. Karena overposesif pada anak hanya akan menghalangi gerak langkahnya untuk maju dan bersosiaisasi.

Baca juga: Makanan Agar Bayi Lahir Putih