Menghadapi suami pemarah, tentu memusingkan. Namun bagaimanapun ingatlah bahwa dia adalah kepala keluarga yang memberikan sepenuh hidupnya untuk keluarga. Tugas istri adalah menghadapinya dan meredakan kemarahan suami.
Ini Dia 5 Tips Menghadapi Suami Pemarah
Pastinya di antara kita ada yang memiliki seorang suami pemarah. Ada yang kaget saat pertama tahu, namun memang dia yang berhasil melunakkan hati kita. Jadi apa boleh buat. Pastinya harus dihadapi, bukannya dihindari.
Untuk menghadapi suami pemarah, maka berikut ada beberapa tips untuk menghadapinya:
1. Diam
Saat suasana rumah mulai memanas, jangan ikut memperburuk suasana. Diamlah dan biarkan suami mengungkapkan semua kekesalan di hatinya. Diam akan menjadikan suasana menjadi lebih tenang. Kemarahan tidak membesar. Diam ibarat air yang dipergunakan untuk menyiram kobaran api. Dalam agama islam disebutkan, jika dalam kondisi marah, maka diamlah, ambil wudlu dan kemudian lakukan sholat. Rangkaian tersebut akan membuat pasangan kita sadar dan mendinginkan kepala.
2. Beri Ruang
Beri kesempatan atau ruang berpikir. Berpendapat untuk menyelesaikan kemarahan hari itu juga, kadang bukan merupakan solusi terbaik. Pemberian ruang akan membuat suami berpikir kembali atas tindakan marahnya. Kebijakan umumnya terbetik ketika telah ada ruang.
3. Tenangkan
Kemarahan bisa saja timbul bukan karena dalam rumah, namun kondisi luar rumah seperti kantor atau pergaulan sekitar. Dekatilah suami jadilah sahabat dan istri sebenarnya. Siaplah mendengarkan dan membuatnya tenang. Secangkir teh seperti pada iklan, mungkin juga bisa jadi solusi yang baik. Selain minuman, tentunya makanan juga bisa menenangkan.
4. Menulis
Berbicara saat suami tengah marah, bisa saja justru makin terdengar salah. Maksud baik yang
Disampaikan pada waktu yang tidak tepat, bisa saja memicu kemarahan yang lebih parah. Diamkan dan kemudian tulis surat pada suami. Jangan lupa pada surat sebutkan bahwa anda cukup menyayanginya. Surat bisa menjadi mediasi untuk membuat kondisi menjadi lebih tenang.
5. Bangun Keyakinan
Bangun terus keyakinan dalam diri, bahwa suami adalah pilihan kita yang terbaik. Pikirkanlah segala hal yang baik tentang pasangan kita. Memikirkan hal-hal tentang keburukannya sudah pasti membuat kondisi makin buruk. Kemarahan ringan ibarat percikan api bisa menjadi api yang membakar rumah tangga. Tidak ingin bukan, jika permisalan tersebut terjadi dalam rumah tangga anda.
Semua solusi di atas, utamanya mengedepankan kepala yang dingin. Hati yang panas, tidak boleh diperpanas dengan ucapan atau perilaku yang tidak baik. selalu ingatlah adanya anak-anak, serta memori segala kebaikan. Menghadapi suami pemarah memang susah, namun andalah satu-satunya istri tangguh dengan suami yang punya kekurangan, yaitu pemarah. Semoga bermanfaat.
Baca juga:Â Peran Ayah Dalam Pendidikan Anak