Begitulah kenyataannya, Inggrispun sudah meninggalkan kantong plastik ramah lingkungan. Seiring dengan berbagai temuan yang dan studi yang dilakukan para ilmuwan terhadap kantong plastik yang katanya ramah lingkungan ini. Terutama kesadaran dari para pelaku bisnis yang secara langsung atau tidak langsung menjadi penyebar dari kantong plastik ini. Perlahan tapi pasti mulai ditinggalkan, perubahan menuju ke arah yang lebih baik. Harapan yang sama dengan Indonesia untuk juga meninggalkan penggunaan kantong plastik sekalipun itu adalah kantong plastik ramah lingkungan.
Pengguna Kantong Plastik Terbesar di Inggris
Di Inggris terdapat dua perusahaan waralaba terbesar yang dituding berperan sebagai penyebar kantong plastik terbesar yaitu Tesco dan Co-Op. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan ini sudah tentu menjadikan kantong plastik sebagai bagian kebutuhan dari usahanya. Kantong plastiklah yang mereka gunakan untuk memasukan belanjaan-belanjaan para konsumen yang berbelanja pada mereka.
Diantara 2 perusahaan waralaba ini ternyata Tesco-lah yang mengeluarkan kantong plastik yang lebih banyak. Tidak kurang dari 2 milyar kantong plastik yang dikeluarkan supermarketnya dalam setahun. Sementara itu nasib kantong plastik tersebut juga memiliki nasib yang tragis karena hanya digunakan sekitar 20 menit saja dan setelah itu dibuang.
Mulanya dua perusahaan ini cukup bangga sebagai perusahaan waralaba yang menggunakan kantong plastik ramah lingkungan. Terutama Tesco yang cukup santer dengan green wash-nya. Selanjutnya setelah berbagai studi yang telah dilakukan berbagai institusi menemukan fakta bahwa kantong plastik ramah lingkungan pada kenyataannya juga tidak ramah lingkungan. Akhirnya tepat di tahun 2011 mereka meninggalkan kantong plastik ramah lingkungan ini.
Solusinya?
Karena kebutuhan kantong plastik sebagai benda yang diperlukan untuk membantu para konsumen membawa barang belanjaan mereka akhirnya Tesco mencoba mengganti kantong plastik ramah lingkungan mereka dengan kantong plastik yang mengandung 15% bahan yang merupakan hasil daur ulang. Solusi ini mereka dapatkan atas pertimbangan pendapat dari European Plastics Rucyclers Association.
Badan ini berpendapat bahwa pembuatan kantong plastik, sekalipun yang ramah lingkungan memerlukan bahan baku fosil dan energi yang berlimpah. Itulah sebabnya kantong plastik yang bisa hancur dengan sendirinya ini sebelas duabelas dengan kantong plastik biasa. Akhirnya penggunaan kantong plastik yang mengandung bahan daur ulangpun dijadikan solusi untuk bisnis mereka.
Tapi tentu tidak dengan gratis, para konsumen yang berbelanja di supermarket mereka harus mengeluarkan 5 pence yang setara dengan Rp700,- untuk kantong plastik ini. Jauh lebih mahal dari kantong plastik ramah lingkungan berbayar yang digunakan di perusahaan Waralaba dengan jaringan terbanyak di Indonesia ini. Tapi tak perlu lihat dari nominal uangnya, tetap ingat kembali esensi dari program plastik berbayar ini.
Baca juga: Kebijakan Plastik Berbayar Inggris Untuk Menekan Sampah Plastik
Perberlakuan kantong plastik berbayar ini tujuannya tiada lain untuk mengurangi pemakaian kantong plastik sekali pakai sesuai dengan yang dianjurkan pemerintah di Inggris. Alasannya tentu karena menurut WRAP, yaitu sebuah badan pemerintah yang mengatur pengurangan sampah di Inggris di apatkan data yang cukup mengkhawatirkan. Diketahui bahwa konsumsi kantong plastik pada tahun 2010 hingga 2011 mencapai angk 6,1 milyar. Itu artinya setiap orangnya rata-rata menggunakan 8 hingga 9 kantong plastik dalam 1 bulan.
Itulah sebabnya tidak ada lagi toleransi untuk kantong plastik sekali pakai. Sekalipun berlogo kantong plastik ramah lingkungan yang bahkan membuat mereka mulai gemas menyebutnya seperti itu karena pada kenyataannya tidak jauh berbeda dengan plastik biasa yang justru bisa digunakan hingga berulang kali karena lebih kuat. Lalu, bagaiman dengan di Indonesia? Semuanya bergantung pada kita semua, Mak. Apakah kita akan terus menggunakan kantong plastik ramah lingkungan atau Stop sama sekali.