Pemberantasan Sarang Nyamuk Untuk Mencegah Demam Berdarah Dengue

pemberantasan sarang nyamuk
pemberantasan sarang nyamuk

Saat berbicara tentang pencegahan demam berdarah dengue yang sekarang sudah mewabah (Baca juga : Waspada, Demam Berdarah Kembali Mewabah) adalah dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Seperti yang kita tahu ya Mak, demam berdarah kan disebabkan oleh virus dengue yang masuk lewat gigitan nyamuk Aedes Aegpty. Maka untuk mencegah adanya DBD adalah dengan mengendalikan nyamuk pembawa virusnya. Sebetulnya program pemberantasan sarang nyamuk atau yang lebih sering disingkat menjadi PSN ini bukanlah program baru tapi sayangnya tidak dibarengi dengan tingkat kesadaran masyakarat maka yang terjadi seperti yang sekarang kita lihat, kasus demam berdarah dengue selalu terjadi setiap tahun dan sedihnya jumlahnya pun selalu meningkat.

Pemberantasan Sarang Nyamuk

Pemerintah sudah melakukan program pemberantasan demam berdarah dengue dengan melakukan pembasmian nyamuk Aedes Aegpty yang berperan sebagai pembawa virus dengue. Ada banyak metode yang bisa dilakukan untuk mengendalikan jumlah nyamuk, yang dianggap tepat dan efektif.Pengendalian nyamuk ini bisa dilakukan baik dengan pengendalian lingkungan, pengendalian secara biologis dan kimiawi. Semua upaya ini dilakukan agar kasus demam berdarah bisa mengalami penurunan atau bahkan tidak lagi ditemukan.

Pengendalian secara lingkungan

Upaya pertama yang bisa dilakukan untuk mengendalikan nyamuk penyebab DBD adalah dengan mengendalikan lingkungan terlebih dahulu. Lingkungan ini jangkauannya luas ya Mak, dimulai dari rumah hingga lingkungan sekitar. Pengendalian secara lingkungan ini dilakukan dengan tujuan membatasi ruang nyamuk untuk berkembang biak, sehingga harapannya nyamuk penyebab DBD ini bisa musnah. Program 3M yang sudah sangat kita kenal, menjadi salah satu cara mengendalikan perkembangbiakan nyamuk secara lingkungan. Secara lengkap, pemberantasan sarang nyamuk secara lingkungan, bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

1.  Program 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur )

  • Menguras tempat penampungan air secara teratur, setidaknya seminggu sekali. Kenapa harus seminggu sekali ? karena telur nyamuk membutuhkan waktu sekitar 7-10 hari untuk bisa berubah menjadi nyamuk. Jadi sebelum telur itu berubah jadi nyamuk, tempat perkembangbiakannya sudah kita bersihkan.
  • Menutup rapat tempat penampungan air, ini juga dilakukan agar tempat-tempat tersebut tidak bisa dijadikan nyamuk untuk berkembangbiak
  • Mengubur dan menyingkirkan barang-barang bekas yang bisa menampung air

2.  Mengganti air yang ada pada vas bunga atau tempat minum di sarang burung, setidaknya dilakukan seminggu sekali

3.  Membersihkan saluran air jika tersumbat oleh sampah, karena setiap genangan air bisa dimanfaatkan oleh nyamuk untuk berkembang biak.

Baca juga : Ini Yang Harus Dilakukan Jika Anak Terkena Demam Berdarah Dengue

Pengendalian Secara Biologis 

Upaya mengendalikan nyamuk juga tidak hanya dilakukan dengan program lingkungan seperti 3M saja ya Mak. Upaya lainnya juga dilakukan secara biologis yaitu dengan memanfaatkan hewan atau tumbuhan yang bisa. Cara yang dianggap paling efektif adalah dengan memelihara ikan cupang yang dimasukkan ke dalam kolam. Ikan cupang ini bisa memakan jentik-jentik nyamuk yang ada dalam tempat penampungan air atau kolam.

Pengendalian Secara Kimiawi

Mak, suka menaburkan bubuk abate ke tempat penampungan air? Jika iya, itu adalah salah satu cara mengendalikan dan memberantas jentik-jentik nyamuk secara kimiawi. Tidak hanya penaburan bubuk abate, pengendalian secara kimiawi yang biasa dilakukan di masyarakat adalah dengan melakukan fogging atau pengasapan.

Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M Plus

Agar program pemberantasan sarang nyamuk bisa lebih efektif, maka kini pemerintah mencanangkan program yang lebih komplit yaitu dengan menambahkan PLUS pada program 3M sebelumnya. Apa saja program PLUS itu, sebagai berikut :

  1. Memelihara ikan cupang, pemakan jentik nyamuk
  2. Menaburkan bubuk abate pada kolam atau bak tempat penampungan air, setidaknya 2 bulan sekali. Takaran pemberian bubuk abate yaitu 1gram abate / 10 liter air. Tidak hanya abate, Mak juga bisa menambahkan zat lainnya yaitu altosoid pada tempat penampungan air dengan takara 2,5 gram / 100 liter air. Abate dan altosoid bisa Mak dapatkan di puskesmas, apotik atau toko bahan kimia.
  3. Menggunakan obat nyamuk, baik obat nyamuk bakar, semprot atau elektrik
  4. Menggunakan krim pencegah gigitan nyamuk
  5. Melakukan pemasangan kawat kasa di lubang jendela/ventilasi untuk mengurangi akses masuk nyamuk ke dalam rumah
  6. Tidak membiasakan menggantung pakaian baik pakaian baru atau bekas di dalam rumah
  7. Sangat dianjurkan untuk memasang kelambu di tempat tidur

Baca juga : Tanda dan Gejala Anak Terkena Demam Berdarah

Nah itu ya Mak, beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya demam berdarah dengue yaitu dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Jika ini bisa kita lakukan dengan baik, semoga keluarga kita tercinta bisa terlindung dari penyakit berbahaya yang satu ini.