Mungkin ini membuat Anda sedikit berpikir, namun faktanya memang ada beberapa mitos diet yang justru menggagalkan diet yang Anda lakukan Mak. Akhirnya bukannya membuat badan Anda semakin ramping tapi justru sebaliknya. Mitos-mitos ini sudah diuji oleh banyak pakar di dunia hingga dapat dipastikan bahwa ini hanya sekadar mitos. Mitos yang seringkali disarankan kepada orang-orang yang sedang melakukan diet. Berikut mitos-mitos tersebut:
Diet Cukup untuk Melangsingkan
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh peneliti dari UCLA menemukan fakta bahwa diet efektif hanya mengurangi 5 hingga 10 % berat badan. Setelah lewat dari bulan berat badan mereka justru bertambah. Itulah sebabnya diet saja tidak cukup untuk memiliki badan yang ramping. Diperlukan juga olahraga teratur untuk mendapat hasil yang diinginkan. Selain itu, olah raga juga bisa membentuk otot dengan baik hingga Anda mendapat bentuk badan yang diidamkan.
Tidak ada Pantangan yang Penting Olahraga
Ini kebalikan dari mitos sebelumnya yang juga cukup masuk akal, kelebihan lemak dan kalori yang masuk dibakar dengan olah raga. Tapi faktanya ini keliru karena menurut Stanner, sehabis olahraga selain lelah, lapar juga akan terasa. Itulah sebabnya olahraga tanpa diet seimbang justru mendorong seseorang untuk memgonsumsi kalori dakam jymlah yang lebih banyak daripada yang dibakar oleh aktivitas fisiknya.
Sarapan Banyak
Pasti Anda pernah mendengar saran ini Mak : “Kalau mau cepet langsing sarapan aja yang banyak jadi enggak gampang laper”. Ah, ternyata ini hanya mitos, karena menurut studi yang dilakukan oleh para peneliti Jerman menunjukan fakta bahwa sarapan besar justru menumpuk 400 kalori tambahan. Penyebabnya sarapan dalam jumlah banyak tidak membuat orang menjadi tahan lapar, itulah sebabnya mereka cenderung makan dalam porsi yang sama banyaknya baik itu pada makan siang maupun malam.
Makanan Rendah Lemak Sudah Tentu Rendah kalori
Seringkali para penggiat diet menyarankan untuk makan makanan rendah lemak dalam diet yang dilakukan. Padahal faktanya tidak semua makanan rendah lemak juga rendah kalori. Bisa jadi ketika makanan tersebut dibuat menggunakan susu rendah lemak, namun gula atau tepung yang digunakan sama dengan yang non diet. Hasilnya makanan tersebut masih menyumbang kalori dari gula, tepung, dan komponen lainnya. Begitupun halnya ketika Anda mengonsumsi makanan rendah lemak ini dalam porsi yang banyak. Ingat Mak, lemak hanya salah satu bagian saja yang menjadi penyebab kegemukan, masih banyak kandungan lain yang juga berpotensi menggemukan.
Makan Sedikit tapi Sering
Pada sebagian orang mungkin berhasil untuk membagi porsi makan mereka menjadi beberapa kali hingga makan dan kegiatan ngemil mereka menjadi lebih terkontrol, tapi kebanyakan tidak. Menurut hasil studi seorang ahli gizi yaitu Sara Stanner pola makan yang terbaik untuk diet yang baik yaitu 3 kali makan besar sesuai dengan menu diet yang telah dibuat dengan 1 hingga 2 kali kudapan. Ini didapat berdasarkan studi yang telah ia lakukan dengan fakta bahwa membagi porsi makan menjadi beberapa bagian justru mendorong pelaku diet untuk lebih banyak ngemil berkalori tinggi. Hasilnya berat badan justru bertambah bukan berkurang.
Itulah beberapa mitos diet yang justru sangat berpotensi untuk menggagalkan diet Anda. Sebaiknya pilih diet seimbang untuk mencapai berat badan yang diinginkan. Sertai diet dengan olahraga yang cukup untuk mendapat hasil maksimal. Ingat mitos diet tersebut dan untuk keberhasilan diet Anda baca juga “Tips Sukses Diet” agar diet Anda berhasil sesuai dengan target yang Anda inginkan, terutama untuk melangsingkan badan.