Menghadapi anak pemarah kerap kali membuat kita sebagai orang tua justru malah terpancing untuk memarahinya juga. Setidaknya intonasi naik sudah pasti ya Mak. Itulah sebabnya kesabaran saja rasanya tidak cukup untuk menghadapi anak yang mudah sekali marah ini. Parahnya jika kemarahannya itu membuatnya berteriak, berlaku kasar atau bahkan berani lancang terhadap orang tua.
Jika sudah begini kita tidak bisa diam saja, karena dari anak pemarah sangat mungkin tercipta seorang dewasa yang temperamental bahkan bisa jadi memiliki tabiat yang buruk. Untuk itu, ada beberapa trik yang bisa kita lakukan menghadapi anak yang pemarah ini. Sekaligus membuatnya lebih pandai secama emosional.
Beri Perhatian
Salah satu hal yang membuat anak marah biasanya ketika ia tidak diperhatikan. Berilah perhatian secukupnya agar anak tidak merasa kurang perhatian dan mencoba menarik perhatiaan Anda dengan marah atau teriak-teriak. Upayakan Anda merespon secepat yang Anda bisa agar ia tidak sampai berteriak hingga marah karena kelambatan respon yang Anda berikan.
Melatih Anak untuk Mengungkapkan Apa yang Ia rasakan
Kadang kemarahan anak juga berasal dari ketidak mengertian Anda dengan apa yang ia inginkan atau apa yang ia rasakan. Itulah sebabnya latihlah Anak Anda sejak dini untuk bisa mengungkapkan apa yang ada di hati dan di pikirannya. Dengan begitu, ketika ia ingin sesuatu atau merasakan sesuatu ia bisa mengungkapkannya dengan berbicara. Tidak dengan berteriak atau marah-marah. Jika ia bisa mengganti marahnya dengan berbicara artinya ia berhasil. Jangan lupa beri ia pujian agar ia tahu Anda bangga akan kemampuannya.
Abaikan Kemarahannya
Pastikan ia tahu bahwa kemarahannya sama sekali tidak menarik perhatian Anda. Ajak anak Anda bicara. Gunakan bahasanya agar ia mudah memahami apa yang Anda inginkan. Jangan lupa jaga kontak mata ketika berbicara dengan buah hati Anda dengan posisi sejajar agar komunikasi menjadi lebih efektif. Cara ini akan membuat perhatiannya teralih pada Anda dan apa yang sedang dibicarakan. Buah hati kita juga tahu bahwa marah bukan cara yang tepat untuk mendapatkan perhatian Anda.
Tegas
Tetap tenang, menghadapi anak pemarah jangan sampai terbawa emosi. Ketika kita emosi dan kita ikut-ikutan marah berarti secara tidak langsung kita sudah membenarkan kemarahannya. Walau bagaimanapun anak ada peniru ulung Mak, jadi sebisa mungkin jangan ikut marah, ya. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menahan amarah. Berusahalan menjadi orang tua yang tegas, bukan pemarah. Agar anak bisa lebih jelas mendengarkan dan mengerti pesan apa yang kita sampaikan.
Jangan Balas Marah dengan Hukuman
Membalas kemaharan anak dengan hukuman sebaiknya tidak dilakukan. Hal ini hanya akan membuat anak kita semakin marah. Beri Si kecil yang pemarah ini peringatan dan nasehat bagaimana yang seharusnya ia lakukan. Jika hendak memberi hukuman, lakukan ketika ia sedang tidak marah dan sebutkan alasan mengapa Anda menghukumnya. Dengan begitu, ia mempunyai kesempatan untuk memperbaiki sikapnya itu agar tidak sampai terkena hukuman.
Itu dia beberapa trik jitu untuk menghadapi anak pemarah. Setiap anak memang memiliki karakter yang berbeda, namun 5 trik ini bisa Anda coba lakukan pada anak-anak dengan berbagai karakter. Jika Anak Anda masih kesulitan, bantu ia untuk belajar meredakan marahnya. Mulai dengan memintanya untuk duduk, minum air putih, atau menarik nafas dalam dan mengeluarkannya perlahan, atau minta ia menghitung dalam hati dari 1-10 berulangkali hingga berkurang marahnya.Dicoba ya Mak! Semoga berhasil!