Walaupun Indonesia sudah bebas Polio tidak ada salahnya untuk mencegah agar jangan sampai terjadi penularan polio ya, Mak. Sebabnya tentu karena virus ini membahayakan bahkan dapat berakibat kematian. Membayangkannya saja sudah menjadi hal yang menakutkan apalagi jika sampai keluarga kita sendiri yang mengalaminya, atau bahkan anak-anak kita. Semoga saja tidak ya, Mak. Untuk itu perlu tindakan pencegahan yang kita lakukan dalam mengurangi resiko terjangkitnya virus polio ini.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk pencegahan terjadinya penularan penyakit yang dapat mengakibatkan penderitanya mengalami kelumpuhan hingga kematian ini:
Berikan Anak Kita Vaksinasi Polio
Vaksinasi Polio yang berada dalam serangkaian imunisasi dasar lengkap sebaiknya diberikan tepat pada waktunya. Untuk anak-anak harus diberikan 4 dosis vaksin polio yang tidak aktif. Waktunya yaitu pada saat usia anak Anda 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 1,5 hingga 2 tahun. Vaksinasi polio yang diberikan ini dapat memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit polio sepanjang hidup. Terutama jika vaksinasi ini diberikan pada anak-anak yang memang rentan terjangkit poliovirus yang menjadi penyebab penyakit polio.
Untuk pemberian vaksin polio yang sifatnya hanya dilemahkan saja yang terdapat pada vaksin polio oral harus diberikan ketika anak Anda berusia 0 hingga 2 bulan untuk yang pertama bersamaan dengan pemberian vaksin BCG, selanjutnya di usia 2 hingga 3 bulan, yang ke-3 di usia 3 hingga 4 bulan, selanjutnya usia 4 hingga 5 bulan. Diberikan bersamaan dengan pemberian vaksi DPT. Selambat-lambatnya hingga anak Anda berusia 59 bulan untuk melengkapi rangkaian pemberian vaksin polio oral ini.
Baca: Vaksin Polio Oral VS Vaksin Polio Injeksi
Bila perlu Gunakan Vaksinasi Polio Injeksi
Pemberian vaksinasi polio injeksi memilik persentasi hingga hampir 100% secara efektif dapat mencegah polio. Itupun setelah dilakukan 3 kali penyuntikan termasuk pada mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Hanya saja rasa sakit dan kemerahan di titik penyuntikan seringkali terjadi dari vaksinasi suntik ini. Jika terjadi pembengkakan cukup kompres dengan air hangat dan biarkan selama beberapa menit.
Orang Dewasa yang Belum atau Diragukan Sudah Divaksin atau Belum Sebaiknya Segera Divaksin
Kita yang terlanjur sudah dewasa kadang tidak yakin apakah orang tua kita sudah memberikan imunisasi yang lengkap atau tidak. Terutama vaksinasi polio sesuai dengan yang dianjurkan. Apalagi jika orang tua kita sudah masuk usia lanjut, tentu agak sukar untuk mendapatkan kepastian akan hal ini. Untuk itu, jika Anda ragu sebaiknya lakukan serangkaian vaksinasi polio sesegera mungkin. Untuk orang dewasa vaksinasi yang diberikan yaitu dua dosis vaksin pertama dengan jarak 1 hingga 2 bulan, selanjutnya untuk pemberian vaksi yang ke-3 dilakukan setelah 6 hingga 12 bulan setelah pemberian vaksinasi yang ke-2. Jika terjadi alergi segera konsultasikan pada dokter untuk segera diberi penanganan.
Baca juga: Fatwa MUI Mendukung Pekan Imunisasi Nasional 2016
Hindari Kontak dengan Penderita Polio
Ini sudah jelas harus dilakukan karena Polio bisa menular melalui berbagai kontak yang mungkin terjadi. Mulai dari tetesan cairan yang dikeluarkan saat penderita batuk atau bersin atau cara lain. Selain itu penularan juga bisa melalui kotoran penderita yang tidak dibersihkan atau kurang bersih pada toilet atau pembuangan sampah tempat kotoran tersebut dibuang.
Pastikan Sanitasi Baik dan Bersih
Sanitasi yang baik dan bersih menghindari resiko penularan polio. Untuk itu pastikan kamar mandi atau toilet selalu terawat dengan baik dan terjaga kebersihannya. Hal ini dapat menghidari Anda dari resiko penularan penyakit ini terutama melalui kotoran. Selain itu virus ini juga mudah berkembang di tempat yang kotor hingga semakin bersih toilet dan kamar mandi Anda maka semakin jauh dari resiko penularan polio.
Baca: 5 Kesalahan Membersihkan Kamar Mandi dan Solusinya