Profil Walikota Bandung, Ridwan Kamil

profil Ridwan Kamil
profil Ridwan Kamil

Sosok walikota Bandung ini belakangan begitu ramai di beritakan, berkenaan dengan mundurnya kang Emil, sapaan akrab untuk nama lengkap M. Ridwan Kamil dari bursa  pencalonan Gubernur DKI pada Pilkada 2017. Lalu, seperti apa Profil walikota Bandung, Ridwan Kamil yang banyak di kagumi orang ini? Berikut ulasannya.

Profil Ridwan Kamil

Ridwan Kamil di lahirkan di kota yang Ia pimpin sekarang yakni Bandung pada tanggal 4 Oktober 1971. Emil sapaan akrabnya merupakan anak kedua dari lima bersaudara, pasangan Dr. Atje Misbach, S.H. (alm) dan Dra. Tjutju Sukaesih. Emil lahir dan dibesarkan dalam kultur akademisi orang tuanya. Sang ayah merupakan Doktor Fakultas Hukum Universitas Padjajaran, sementara sang ibu adalah dosen Farmasi Universitas Islam Bandung (UNISBA) dan juga sebagai staf ahli di LPPOM MUI Jawa Barat. Darah sundanya berasal dari kedua orang tuanya, sang ayah berasal dari Subang dan ibu berasal dari Tasikmalaya, sedangkan kedua kakeknya berasal dari Situ Bagendit, kabupaten Garut.

 Pendidikan

Sejak kecil Emil kecil menyenangi Imajinasi. Kegemarannya sejak kecil membaca komik dan melihat foto dari berbagai kota di luar negeri. Jiwa kewirausahaan mulai terbentuk sejak masih kecil. Walaupun sambil berjualan prestasi emil kecil selalu membanggakan, emil selalu masuk dalam rangking lima besar di kelasnya. Selain berprestasi di kelas, emil juga aktif di OSIS, Paskibra dan klub sepak bola.

Ketika masih duduk di bangku SDN Banjarsari III tahun 1978-1984, Emil kecil sering berjualan es mambo buatannya sendiri. Setelah tamat sekolah dasar, pendidikannya dilanjutkan ke SMPN 2 Bandung, kemudian pada tahun 1987 hingga 1990 melanjutkan ke SMAN 3 yang jaraknya dekat dari SMPN 2.

Tokoh Inspiratif lainnya , baca juga : Dian Pelangi, Mendadak Seleb yang Jadi Inspirasi Hijab

Setelah tamat SMA Emil mengikuti seleksi masuk Institut Teknologi Bandung dan diterima di jurusan Teknik Arsitektur dari tahun 1990 hingga 1995. Selain aktif kuliah Ridwan Kamil juga aktif kelompok-kelompok kegiatan Mahasiswa dan Unit Kegiatan Seni kampus. Di bangku kuliah ini semangat kewirausahaannya muncul kembali, untuk sekedar mencari biaya tambahan dan uang saku, emil membuat ilustrasi cat air atau maket untuk dosen.

Ketika sedang menyelesaikan tugas akhir, sang ayah tercinta wafat. Tahun tersebut merupakan tahun terberat dalam hidup Ridwan Kamil. Namun, berkat motivasi yang kuat dan juga dorongan semangat dari ibu tercinta, akhirnya beliau menyelesaikan kuliahnya dengan nilai A++.

 Pengalaman Karir

Setelah lulus dari ITB, Ridwan Kamil sempat mengabdi sebagai pengajar di almamaternya selama beberapa tahun hingga datang peluang untuk bekerja di Amerika Serikat. Baru bekerja 4 bulan, Ridwan Kamil berhenti dari tempat kerjanya karena krisis moneter yang melanda saat itu, sehingga hasil pekerjaanya tidak dibayar oleh kliennya. Setelah tidak bekerja Ridwan Kamil tidak langsung pulang ke Indonesia, ia mencoba ikut tes Beasiswa di University of California, Berkeley dan lulus.

Selama menempuh pendidikan S2 di Universitas tersebut, Ridwan kamil bekerja paruh waktu di Departemen Perancanaan kota Berkeley. Agar bisa bertahan hidup di Amerika, Ridwan Kamil makan hanya sehari sekali dengan menu murah seharga 99 sen. Masih dalam studi S2 nya, kegigihan Ridwan Kamil di uji lagi pada saat istrinya Atalia Praratya akan melahirkan anak pertama mereka. Pada saat itu Emil tidak memiliki uang untuk biaya persalinan isrinya, sehingga memaksa beliau untuk mengaku miskin kepada pemerintah setempat guna mendapatkan persalinan gratis, persalinannya dilakukan dibangsal rumah sakit. Pengalaman hidup yang pahit di negeri orang inilah yang membentuk prinsip hidup Ridwan Kamil.

Perempuan berpolitik, yuk baca : Bagaimana Peran Perempuan Islam dalam Dunia Politik?

Pada tahun 2002, Ridwan Kamil kembali ke tanah Indonesia, dua tahun kemudian mendirikan perusahaan sekaligus prinsipal yang bergerak di bidang jasa konsultan, perencanaan, arsitektur dan desain yang ia beri nama PT. Urbane Indonesia, sekaligus kembali ke almamaternya sebagai Dosen Jurusan Teknik Arsitektur ITB.

Karena reputasi, prestasi dan profesionalitas yang bagus, pada Pilkada 2013 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminang kang Emil yang berpasangan dengan Oded Muhammad Danial, dan hasilnya pasangan ini unggul dengan perolehan suara 45,24 % meskipun sempat diragukan akan memenangi pilkada sebelumnya.

Selama dalam kepemimpinanya kota Bandung banyak mengalami kemajuan. Tak kurang dari 150 penghargaan telah di raih kota Bandung selama dalam kepemimpinanya. Ridwan Kamil juga aktif di media sosial, salah satu Twitter yang bisa anda follow yaitu di @ridwankamil

Nah, demikian profil Ridwan Kamil secara ringkas. Semoga memberikan inspirasi ya Mak dan memenuhi keingintahuan mendalam soal Walikota idaman kaum hawa ini. hehe