
Beberapa bulan ke belakang, kita dikagetkan dengan munculnya penyakit baru yang disebabkan oleh virus zika. Sebetulnya memang kurang tepat jika virus ini dianggap sebagai hal yang baru, karena ternyata sudah dilaporkan pertama kali sejak tahun 1947 di Uganda dan secara perlahan wilayah penyebarannya semakin meluas bahkan kini hingga memasuki Benua Asia dan Amerika. Secara umum, zika memang memiliki beberapa kesamaan dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Mau tahu apa saja persamaan dan perbedaan virus zika dengan demam berdarah ini? yuk simak ulasan lengkapnya berikut
Persamaan Virus Zika dengan DBD
Jika sebelumnya mungkin kita hanya tahu beberapa jenis penyakit yang ditularkan melalui perantaraan nyamuk, misalnya sebut saja demam berdarah dengue (DBD), malaria dan chikungunya. Namun kini, ada penyakit baru yang juga disebarkan melalui gigitan nyamuk, yaitu zika. Sama halnya dengan DBD, virus zika ini disebarkan melalui perantaraan nyamuk dari keluarga Aedes. Setidaknya ada tiga jenis nyamuk Aedes yang berperan menyebarkan virus ini seperti Aedes africanus, Aedes albopictus dan Aedes Aegpty.
Baca juga : Yang Perlu Mak Tahu Tentang Virus Zika
Aedes aegpty selama ini dikenal hanya sebagai pembawa virus dengue, namun ternyata nyamuk jenis ini juga bisa membawa virus zika. Jadi zika dan DBD ditularkan melalui perantaraan nyamuk yang sama yaitu Aedes Aegpty. Kemiripan lainnya antara zika dan DBD bisa terlihat dari gejala yang biasanya diperlihatkan oleh penderita. Baik penderita zika maupun DBD biasanya akan mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lemas, dan keluarnya ruam atau bintik kemerahan di seluruh bagian tubuh.
Perbedaan Virus Zika dengan DBD
Nah, selain adanya persamaan antara kedua penyakit ini, ada pula perbedaan yang menjadi ciri khas keduanya yang bisa menjadi dasar diagnosa apakah seseorang terkena zika atau DBD.
- Demam. Pada penderita DBD biasanya diawali dengan demam yang tinggi pada hari-hari pertama (1-2hari), sedangkan demam yang terasa pada penderita zika biasanya tidak terlalu tinggi, hanya berkisar pada suhu 38 derajat celsius.
- Ruam kemerahan. Kedua jenis penyakit ini sama-sama menunjukkan adanya ruam kemerahan pada kulit penderita, hanya bedanya terletak pada besar dan bentuk dari ruam itu. Pada pasien DBD, ruam kemerahan biasanya berupa bintik-bintik yang menyebar secara merata ya Mak. Nah bedanya pada penderita zika, ruamnya berbentuk lebih lebar dan kadang disertai adanya benjolan tipis. Jadi, kalau merasa ruam yang keluar berbeda dengan ruam DBD pada umumnya, mungkin Mak harus memikirkan kemungkinan adanya infeksi virus zika.
- Peradangan Mata. Perbedaan berikutnya antara penderita zika dengan DBD adalah adanya peradangan pada area konjungtiva atau bola putih mata. Peradangan ini dikenal dalam istilah medis dengan sebutan konjungtivits. Konjungtivitis biasanya tidak ditemukan pada penderita DBD
- Nilai trombosit. Salah satu indikator yang dijadikan dasar penentuan diagnosa DBD adalah hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan nilai trombosit atau zat pembekuan darah. Jika nilai trombosit dibawah 100.000 maka penderita positif dinyatakan DBD dan wajib rawat inap. Nah bedanya, pada penderita zika trombosit menunjukkan hasil yang normal dan tidak dijadikan sebagai dasar penetapan diagnosa.
Baca juga : Yuk Cari Tahu Tentang Demam Berdarah Dengue
Begitu ya Mak persamaan dan perbedaan virus zika dengan demam berdarah dengue. Jaga terus kebersihan, jangan biarkan rumah kita jadi tempat nyaman si nyamuk pembawa penyakit itu bersarang dan berkembangbiak. Dengan mengubah pola hidup dan lingkungan menjadi lebih sehat bisa jadi salah satu cara untuk terhindar dari berbagai jenis penyakit termasuk dari virus zika dan virus dengue penyebab DBD. Semoga artikel singkat tentang persamaan dan perbedaan virus zika dengan demam berdarah ini bisa menambah wawasan ya Mak.