Rio Haryanto. Sebenarnya, ia mulai terkenal sejak menjuarai ajang “Formula BMW Pacific” tahun 2009. Namun, namanya mendadak booming beberapa waktu lalu, ketika ia berjuang mencari dukungan untuk masuk Formula 1.
Baca juga: Rio Haryanto Tanpa Basa Basi Menunjukan Cintanya pada Indonesia.
Setelah perjuangan yang cukup panjang, berbagai dukungan pun menghampirinya. Hingga akhirnya, ia berhasil mencapai mimpinya sejak kecil untuk menjadi pembalap F1. Rio merupakan pembalap Indonesia pertama yang tampil di F1.

Selain memiliki segudang prestasi membanggakan, ada yang menarik dari seorang Rio. Ternyata, ia merupakan seorang yang religius. Pada saat pemberitaan resminya masuk F1 wara-wiri di dunia maya, banyak netizen yang berkomentar: “Rezeki anak soleh”.
Sisi Religius Rio Haryanto
Rajin Shalat Tahajud
Selain taat melaksanakan shalat 5 waktu, Rio pun rajin melaksanakan shalat malam atau tahajud. Terutama pada saat ia harap-harap cemas menanti hasil perjuangannya mencari dukungan dana agar bisa masuk F1.
Kata Rio, “Ibadah shalat tahajud lebih diperbanyak, mudah-mudahan ada hasil terbaik. Saya ingin bawa nama Indonesia di pentas F1. Soal keputusannya, saya masih menunggu yang pasti saya berdebar-debar. Namun kedatangan Manor ke Indonesia sedikit melegakan. Mereka masih tertarik kepada saya.”.
Tetap Puasa Meski Sedang Balapan
Meskipun sedang berjuang di arena balapan, Rio tetap menjalankan ibadah. Salah satunya adalah puasa. Misalnya saja ketika ia sedang balapan di Inggris pada tahun 2014. Meski berat, ia tetap menjalankan puasa selama 18 jam.

Memiliki Pesantren
Pembalap asal Solo yang sempat menjadi pembalap termuda di dunia ini, memiliki pondok pesantren yang terletak di Desa/Kecamatan Banyudono, Boyolali. Pondok Pesantren yang digagas oleh kakek, nenek, dan ibu Rio ini bernama Ponpes Al Hikam. Diperuntukkan bagi kaum dhuafa dan anak yatim.
Menempel Ayat Kursi Di Dalam Mobilnya
Satu hal lagi yang menarik dari Rio. Ia selalu menempel ayat kursi di dalam mobil balapnya. Ayat Al-Quran tersebut ia baca menjelang balapan dimulai. Rio merasa lebih dekat dengan Allah pada saat ia berada di perbatasan hidup dan mati. Yaitu ketika mobil balapnya melaju kencang.
Hal tersebut dilakukan sejak ia berlaga di GP2. Bahkan, nanti ketika berjuang di Formula 1 pun, ia akan tetap melakukan ritualnya tersebut.
Sukses buat Rio Haryanto! Namanya tak hanya mengharumkan Bangsa ini. Akan tetapi, juga telah berhasil menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia. Berprestasi dan religius.
Baca juga: Berkaca dari Joey Alexander, Orangtua Wajib Kenali Bakat Anak.