Cara Efektif untuk Melatih Anak Menjadi Pendengar yang Baik

pendengar yang baik

Seseorang yang memiliki keahlian dalam berkomunikasi tidak hanya harus bisa berbicara tapi juga harus bisa menjadi pendengar yang baik. Untuk itu melatih Anak agar bisa menjadi pendengar yang bisa mendengarkan dengan baik menjadi penting untuk kita lakukan. Dengan keterampilan ini ia akan bisa menjadi seorang komunikator yang baik di kemudian hari. Inilah cara efektif untuk melatihnya:

Jadilah Pendengar yang Baik Untuk Anak Anda

Ketika Anda menanyakan sesuatu pada buah hati Anda maka dengarkanlah ketika ia memberi jawaban. Dengarkan dengan seksama apa yang ia katakan atau ceritakan pada Anda. Jangan segan untuk menanggapinya, walau hanya dengan kata “Wow”, “O ya?”, dll. Lebih baik lagi jika Anda bertanya atau memberikan tanggapan yang dapat memancingnya untuk menjelaskan lebih detil. Ini menjadi pertanda untuknya bahwa Anda mendengarkannya dengan baik.

Berhentilah Memotong Pembicaraannya

Ketika mengobrol dengan anak sebaiknya fokuslah pada apa yang dikatakannya, bukan pada apa yang ingin Anda katakan. Cara ini akan menjaga kemungkinan Anda untuk memotong pembicaraan buah hati Anda. Saat ia sudah selesai bicara barulah respon dan sampaikan apa yang ingin Anda sampaikan. Cara ini akan sekaligus mengajari anak bahwa tidak baik memotong pembicaraan. Ia juga akan terbiasa untuk mendengarkan apa yang Anda atau orang lain katakan hingga selesai dan menunggu gilirannya berbicara.

Sampaikan Terima Kasih Ketika Anak Sudah Mendengarkan dengan Baik

Ketika Anda menceritakan sesuatu atau menyampaikan sebuah pesan atau informasi dengan panjang lebar dan anak Anda mendengarkannya, jangan lupa apresiasi walau hanya dengan ucapa terima kasih. Salah satu bentuk penghargaan atas sikapnya untuk sabar menunggu dan mendengarkan Anda berbicara. Jangan lupa tanyakan apa ada yang ingin ia tanyakan atau tidak. Jika tidak ada, pastikan bahwa anak Anda sudah mengerti dengan apa  yang sudah Anda katakan dengan bertanya. “Sudah jelas, ya?” atau “Ngertikan Dek?”, dll.

Baca juga yang ini, Mak: 5 Cara Mendisiplinkan Anak Tanpa Kekerasan

Minta Ia Menanggapi Cerita Anda

Ini salah satu  cara untuk mengetahui apakah buah hati Anda sudah menjadi pendengar yang baik atau belum. Biarkan ia bebas menanggapi apa yang Anda ceritakan. Ia berhak memberi penilaian sesuai dengan apa yang ada di rasakan atau apa yang ada di pikirannya. Cara ini akan melatih kemampuan berpikirnya dengan baik. Selain itu juga dapat mempertajam sikap kritisnya. Penyaluran sikap kritis akan membuatnya tumbuh menjadi anak yang cerdas.

Biarkan Anda Menceritakan kembali Cerita yang pernah Anda Sampaikan Kepadanya

Agar anak tidak merasa Anda sedang mengetesnya coba lakukan ketika ada sahabat atau kerabat yang sedang berkunjung. Minta anak untuk menceritakan sebuah cerita yang pernah Anda ceritakan kepadanya. Ketika ia sudah bisa menceritakan kisah tersebut dengan baik. Setidaknya inti dari cerita yang Anda sampaikan, berarti ia sudah bisa menjadi pendengar yang baik. Beri pelukan dan pujian atas keberhasilannya itu. Ini akan membuatnya lebih berani dan percaya diri untuk berbicara di depan orang.

Pastikan Anda Sudah Siap Mendengarkan Ketika Anak akan Bercerita atau Berpendapat

Seringkali kita juga lupa untuk menjadi pendengar yang baik. Salah satunya dengan memaksakan diri untuk berbagi perhatian dengan hal lain, semisal gadget atau orang sekitar yang sedang mengajak anda berbicara. Lebih baik katakan “Tunggu sebentar”, daripada Anda tidak fokus mendengarkan apa yang dikatakan anak Anda. Ini akan membuat anak Anda lebih merasa dihargai daripada sebaliknya yang justru dapat memancing kemarahannya dan membuatnya justru tidak menghormati Anda sebagai orang tua.

Dengan menjadi pendengar yang baik, anak kita berarti sudah memiliki salah satu keahlian yang harus dimiliki oleh seorang komunikator yang baik. Menjadi orang yang lebih banyak mendengar akan membuatnya lebih banyak berbicara karena mengetahui lebih banyak hal. Memperbanyak kosakata serta melancarkannya untuk bisa mengemas dan menyampaikan semua gagasan atau ide yang ada di kepalanya dengan baik. Modal yang sangat penting untuk bisa menjadi generasi unggul di masa yang akan datang, Mak.

Baca juga: 9 Cara Ampuh Mengajarkan Anak Menghormati Orang Tua