Mengenal Apa itu Diare Pada Anak

diare
diare pada anak

Si Kecil buang air besar berkali-kali dalam sehari ? Pasti bikin panik banget ya Mak..

Setiap anak pasti pernah mengalami diare, ada yang bisa pulih dalam waktu yang cepat tapi juga tidak sedikit yang harus menjalani rawat inap di rumah sakit untuk proses penyembuhan. Sebetulnya apa sih yang dimaksud dengan diare pada anak? Apa setiap buang air besar  berkali-kali bisa langsung dikatakan anak terkena diare?

Pola Buang Air Besar Pada Anak

Gini Mak, pola buang air besar pada anak memang berbeda-beda. Misalnya aja bayi baru lahir bisa pup lebih dari 5 kali dalam sehari dengan tinja yang berwarna kuning kehijauan kadang juga disertai dengan tinja yang berbentuk seperti biji. Kondisi yang berbeda juga bisa terjadi, apakah bayi diberikan ASI atau susu formula. Untuk bayi yang diberikan ASI saja, Mak tidak perlu khawatir kalau si kecil bisa pup berkali-kali dalam sehari. Hal ini disebabkan sifat laksatif atau pencahar yang terkandung dalam ASI yang  berfungsi untuk membersihkan usus si kecil. Selama bayi tetap kuat menyusu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan ya Mak.

Nah, sedangkan untuk kasus bayi yang  diberikan susu formula, pup bayi lebih dari 5kali dalam sehari harus dipertimbangkan kemungkinan adanya ketidakcocokan susu tertentu dengan bayi. Cobalah berganti merk. Jika tidak ada perbaikan kondisi, mungkin si kecil mengalami alergi susu sapi sehingga alternatifnya bayi diberikan susu dari nabati misalnya susu kedelai yang memiliki kadar laktosa yang lebih sedikit.

Berbeda dengan bayi, pada anak yang berusia diatas 1 tahun biasanya sudah memiliki pola buang air besar yang lebih teratur, dengan frekuensi 1-2 kali dalam sehari. Konsistensi serta warna tinja biasanya sangat dipengaruhi oleh jenis makanan yang dikonsumsi anak.

Agar tidak panik saat si kecil demam, baca juga : Jangan Panik, Beginilah Cara Tepat Atasi Demam Anak

Kapan Anak Dikatakan Terkena Diare ?

Definisi diare menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) adalah buang air besar lebih dari 3x dalam sehari dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari satu minggu. Nah, kuncinya untuk mendiagnosa diare atau bukan adalah anak pup lebih dari 3 kali dan berbentuk cair. Jadi, kalau anak pup 2-3 kali dalam sehari sedangkan konsistensinya lunak itu bukan diare ya Mak, mungkin jumlah makanan yang dikonsumsi terlalu banyak.

Meski terlihat sepele, jika tidak ditangani dengan baik dan segera diare bisa juga membahayakan lho Mak. Ada banyak kasus kematian anak disebabkan oleh diare, karena penanganan yang lambat. Komplikasi terberat dari diare pada anak adalah dehidrasi atau kekurangan cairan yang diakibatkan oleh kehilangan cairan tubuh dan elektrolit yang keluar bersamaan dengan tinja. Perlu lebih waspada, kalau Mak menemukan ada lendir atau darah yang bercampur dengan tinja. Ini bisa menjadi tanda adanya infeksi bakteri atau parasit dalam tubuh anak.

Diare paling sering menyerang anak dengan usia dibawah 2 tahun. Mengapa ? Karena direntang usia inilah kadar antibodi ibu pada tubuh anak sudah mengalami penurunan, kurangnya kekebalan tubuh bayi, dan dimulainya pemberian makanan tambahan yang memungkinkan masuknya kuman dan bakteri karena proses pengolahan makanan yang kurang sehat.

Supaya tepat waktu pemberian MP-ASI, Baca juga : 3 Alasan Kenapa MP-ASI Diberikan Saat Bayi Berusia 6 Bulan

Apa saja Penyebab Diare ?

Penyebab diare pada anak apa saja sih? Ada banyak sekali  yang memicu munculnya diare pada anak, diantaranya sebagai berikut :

  1. Susu formula. Pemberian susu formula yang terlalu dini bisa menjadi salah satu penyebabnya. Kenapa? Karena untuk mengolah susu formula diperlukan enzim khusus yang disebut dengna enzim laktase yang tugasnya untuk mencerna laktosa yang terdapat dalam susu formula. Akibatnya laktosa yang tidak bisa diseraop ini justru menyerap cairan yang terdapat dalam dinding usus ke dalam rongga  usus, sehingga terjadilah diare.
  2. Penggunaan botol susu. Botol susu yang tidak dibersihkan dengan baik bisa menjadi media masuknya kuman kedalam tubuh anak. Botol  harus dibersihkan dengan teratur ya Mak.
  3. Infeksi kuman (virus, bakteri dan parasit). Adanya infeksi yang menyerang tubuh sangat berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Saat anak terserang diare, menunjukkan sistem kekebalan tubuhnya tidak bekerja dengan baik. Ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya anak terlalu cepat disapih, anak menderita penyakit yang memungkinkan serangan kuman  masuk karena kekebalan tubuh sedang melemah, dan sebagainya.
  4. Tidak mencuci tangan setelah buang air besar atau membersihkan tinja. Mencuci tangan, cara termudah untuk menghalangi masuknya kuman ke dalam tubuh. Usahakan untuk selalu mencuci tangan terutama setelah buang air besar atau membersihkan tinja si kecil. Tangan yang tidak dibersihkan dengan baik, bisa jadi media berpindahnya kuman ke dalam tubuh si kecil.

 Jadi Mak gak perlu panik saat anak mengalami diare ya. Kenali penyebabnya supaya diare pada anak tidak terulang lagi.