
Musim hujan sudah tiba, beberapa daerah langganan banjir sudah mulai kerepotan mengatasinya. Apa rumah tinggal Mak juga jadi langganan banjir? Jika iya, bahasan tentang biopori kali ini mudah-mudahan bisa membantu jadi salah satu solusi untuk mencegah banjir datang lagi.
Seiring semakin luasnya daerah yang terkena banjir, banyak orang yang mulai berpikir kira-kira apa ya solusi yang tepat untuk bisa mengatasi banjir? Bicara soal penanganan banjir, memang gampang-gampang susah ya Mak. Saat kebanyakan masyarakat mengeluh akan banjir, tapi sayang perilakunya justru menjadi sebab terjadinya banjir. Buang sampah sembarangan, sedikitnya tanah resapan air, penebangan pohon dan lain sebagainya hanya beberapa sebab yang membuat banjir selalu terjadi saat musim penghujan tiba.
Baca juga : 5 Tips Membersihkan Rumah Setelah Banjir
Penanganan banjir menjadi semakin sulit terutama di daerah padat penduduk yang sangat minim sekali ruang resapan air, sehingga air hujan tidak bisa diserap maksimal oleh tanah, menggenang dan akhirnya menyebabkan banjir yang besar? Nah, untuk yang satu ini ada solusi yang sudah terbukti sangat efektif, yaitu dengan pembuatan biopori.
Biopori adalah sebuah inovasi baru yang digagas oleh seorang peneliti asal Institut Pertanian Bogor yang bernama Dr. Kamir Raziudin Brata. Biopori merupakan lubang yang dibuat secara vertikal ke bawah, ke dalam tanah yang bertujuan untuk meningkatkan daya resap tanah terhadap air sehingga masalah genangan air bisa diselesaikan.
Membuat Biopori ternyata tidak terlalu sulit lho Mak, hanya butuh alat bor sederhana jadilah si lubang resapan.
Biopori ini bisa dibuat di berbagai lahan, bahkan di area yang sudah ditembok sekalipun. Itulah mengapa, biopori ini sangat cocok diaplikasikan untuk daerah dengan padat pemukiman. Ukuran lubang yang dibuat juga tidak terlalu besar, hanya berdiamater 10 cm dan kedalaman lubang 1 meter. Nah, biopori ini tidak hanya berfungsi untuk menyerap air sehingga tidak adanya air yang menggenang, namun juga dimanfaatkan untuk menimbun sampah organik yang kemudian bisa berubah menjadi kompos.
Jadi sampah-sampah organik yang biasanya membusuk di tempat sampah, kini bisa dimasukkan ke dalam lubang biopori dan kemudian berubah menjadi kompos. Dalam hitungan beberapa hari, kompos sudah bisa dipanen , diambil dan kemudian digunakan sebagai pupuk untuk tanaman. Lubang biopori ini memang membutuhkan sampah organik agar pori-pori dalam tanah bisa terbentuk. Karena dengan sampah organik lah, fauna-fauna yang ada dalam tanah bisa hidup dan berkembang biak sehingga bisa membuat terbukanya pori-pori dalam tanah yang kemudian bisa menyerap air.
Baca juga : 4 Penyakit Yang Harus Diwaspadai Saat Musim Hujan
Lubang resapan yang sederhana ini ternyata punya banyak manfaat. Setidaknya ada 3 manfaat utama dari lubang resapan mini ini, yaitu :
Sekian dulu ya Mak, bahasan tentang biopori. Semoga menginspirasi dan bermanfaat sebagai salah satu upaya kita untuk bisa mencegah banjir.