Begini Reaksi Hewan Saat Gerhana Matahari Terjadi

tempo.co, reaksi hewan saat gerhana matahari
tempo.co, reaksi hewan saat gerhana matahari

Masih bahas seputar gerhana matahari ya Mak. Satu dari sekian banyak hal menarik saat gerhana matari terjadi adalah melihat bagaimana reaksi kebanyakan orang menyambut detik-detik gerhana matahari. Ada yang senang, takjub, terharu, bahkan tidak sedikit juga yang merasa takut, cemas dan gelisah. Ekspresinya juga bermacam, ada yang sibuk selfie, mengabadikan peristiwa langka dengan jepretan kamera atau bahkan masih ada juga yang berkutat pada mitos lama untuk takut keluar rumah. Lalu gimana ya Mak, reaksi hewan saat gerhana matahari terjadi? Ternyata ada lho penelitian khusus yang mengamati bagaimana perilaku hewan-hewan itu saat gerhana matahari. Mau tahu? Simak ya ulasannya.

Reaksi Hewan Saat Gerhana Matahari Terjadi

Reptil

Secara khusus, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau yang disingkat LIPI membuat pemantauan terhadap beberapa hewan untuk melihat apakah ada perubahan perilaku saat gerhana matahari terjadi. Salah satu hewan yang diteliti adalah dari jenis reptil. Biawak, jenis reptil yang paling banyak diamati ternyata juga mengeluarkan reaksi yang berbeda-beda.

Biawak adalah jenis reptil yang nokturnal artinya hewan ini lebih banyak beraktifitas di malam hari, dan menggunakan siang sebagai waktu istirahatnya. Peneliti mengamati apakah biawak akan lebih banyak beraktifitas saat lingkungan yang berubah menjadi gelap dalam sesaat saat gerhana matahari ? Sebagai hewan nokturnal, peneliti memprediksi mestinya biawak terpengaruh oleh perubahan kondisi ini, tapi nyatanya saat gerhana matahari tanggal 09 Maret 2016 , biawak tidak memperlihatkan perubahan perilaku yang signifikan. Biawak hanya bertengger diatas ranting tanpa melakukan aktifitas apapun.

Baca juga : Detik-Detik Gerhana Matahari Total di Palu, Cantiknya!

Tidak hanya biawak, peneliti juga melakukan pengamatan pada jenis reptil lainnya seperti kura-kura. Hasil yang sama juga terjadi, kura-kura tidak memberikan respon yang berarti. Dari sekian banyak kura-kura yang diamati, beberapa diantaranya hanya mengangguk-angguk beberapa kali, dan ada juga yang berpindah tempat dari air ke daratan. Tapi secara umum, hewan tidak memperlihatan perubahan perilaku saat gerhana matahari terjadi. Jadi kesimpulan pertama peneliti bahwa hewan nokturnal tidak terpengaruh kegelapan/keredupan alam saat gerhana matahari berlangsung.

Hewan Primata

Pengamatan selanjutnya dilakukan pada hewan jenis primata, kali ini spesifik diamati pada Siamang. Kenapa Siamang? karena hewan primata satu ini biasanya sangat reaktif terhadap perubahan kondisi. Siamang akan lebih aktif mengeluarkan suara saat matahari terbit atau sore ketika matahari terbenam. Itulah yang menjadi alasan mengapa Siamang dipilih sebagai target penelitian untuk melihat apakah gerhana matahari memberikan pengaruh terhadap hewan.

 

Dari hasil pengamatan selama gerhana matahari berlangsung, Siamang ternyata lebih aktif bersuara dengan cara saling menyahut antara satu dengan yang lain. Menurut peneliti, hal ini memang bisa dimengerti karena Siamang biasa bereaksi dengan cara mengeluarkan suara yang lebih berisik saat langit menggelap seperti saat sore hari dan aktif bersuara lagi saat langit menjadi cerah seperti saat di pagi hari.

Baca juga : Mitos atau Fakta Seputar Gerhana Matahari

Perubahan lainnya yang begitu mudah diamati, saat sebelum gerhana matahari terjadi Siamang sudah bergerak aktif di luar kandang sejak pagi. Tapi saat gerhana matahari berlangsung, Siamang-siamang itu langsung masuk ke kandangnya dan baru keluar  lagi setelah gerhana matahari selesai dan langit kembali cerah.

Jadi ternyata tidak hanya manusia saja yang bereaksi terhadap fenomena langka tiap 33 tahunan ini, tapi hewan-hewan tertentu juga memperlihatkan perilaku yang berbeda saat gerhana matahari terjadi. Reaksi hewan saat gerhana matahari terjadi, menjadi hal yang menarik untuk diamati sebagai bahan pelajaran bahwa hewan pun bisa merasakan fenomena langka dan menakjubkan ini.