
Indonesia menjadi negara yang peling beruntung, pasalnya pada Rabu 9 Maret 2016, ada pemandangan yang sangat langka terjadi, yakni proses bulan menutup pandangan kita atas matahari atau biasa disebut gerhana. Sebelum mengenal gerhana lebih jauh, ada baiknya kita mengenal Matahari dan Aktivitasnya, karena matahari bagian dari tata surya dan menjadi sumber kehidupan makhluk hidup di bumi ini.
Terletak 150.000.000 km dari Bumi, Matahari merupakan ukuran bintang bewarna kuning pada umumnya, seperti ratusan miliar bintang lainnya di galaksi kita. Matahari bukan merupakan benda pejal, melainkan bola gas yang berpijar yang terdiri dari hidrogen dan helium.
Energi matahari dihasilkan dari pusat bintang Q, dimana temperaturnya mencapai 15.000.000 oC dan hidrogen diubah menjadi helium melalui reaksi nuklir fusi. Pada daerah radiatif w, energi yang dihasilkan berpindah terus menerus dengan materi dan bergerak dengan lintasan acak yang memerlukan waktu lebih dari satu juta tahun untuk keluar dari daerah radiatif. Foton tersebut kemudian melintasi daerah konveksi, dimana perputaran gas panas berputar antara daerah yang lebih panas dibawah dengan daerah permukaan yang “lebih dingin”. ketika mencapai fotosfer, foton dipancarkan dalam bentuk cahaya dan panas, pada temperatur 6.000 oC. Cahaya tersebut memerlukan aktu delapan menit untuk mencapai bumi.
Aktivitas Matahari
Di bumi, transmisi listrik dan sinyal yang dipancarkan oleh satelit komunikasi dipengaruhi oleh fenomena yang dikenal dengan badai magnetik yang dihubungkan dengan fluktuasi aktivitas magnetik matahari. Setiap 11 tahun, matahari memasuki periode dimana flare dan bintik matahri mencapai maksimum.
Bintik mantahari relatif dingin (4.000 oC), daerah gelap di fotosfer dimana medan magnetnya sangat kuat. beberapa bintik matahari melingkupi daerah lima kali lebih besar dari permukaan bumi. Flare matahari merupakan letupan gas yang mencapai puluhan hingga ribuan kilometer dan terkadang terlontar hingga luar angkasa.
Evolusi Matahari
Menurut Perhitungan para ilmuwan, Matahari terlahir 4,6 miliar tahun lalu, atau sekitar 19 miliar tahun setelah ledakan besar. Usianya hanya 5 miliar tahun lagi ketika matahari kehabisan bahan bakar untuk membangkitkan reaksi nuklir yang menyebabkan ia bersinar seperti sekarang. Pada kenyataanya, beberapa miliar tahun lagi, matahari akan semakin terang dan planet kita akan semakin panas untuk menopang kehidupan.
Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi ketika, ditinjau dari bumi, Bulan melintas di depan Matahari. Tiga benda langit harus segaris lurus. Tidak ada tempat lain di tata surya yang memungkinkan gerhana matahari terjadi karena tidak ada planet yang memiliki Bulan yang dapat menutupi piringan matahari secara penuh.
Gerhana matahari terjadi pada siang hari dan dapat disaksikan dari sebagian kecil permukaan planet yang membentang beberapa kilometer seperti koridor dalam waktu yang singkat. Berikut ini beberapa jenis gerhana matahari yang pernah terjadi:
- Gerhana Matahari Total.
Gerhana matahari total maksimal terjadi selama tujuh menit, pada saat tersebut korona matahari terlihat. Umbarnya menutupi wilayah lebih dari 270 km.
- Gerhana Matahari Cincin.
Gerhana cincin terjadi ketika bulan tampak lebih kecil dari matahari sehingga piringan matahari tampak seperti cincin. Pada gerhana ini, bulan berada pada jarak terjauhnya dari bumi.
- Gerhana Sebagian.
Kapanpun terdapat gerhana total ataupun cincin, pengamat yang berada di wilayah bayangan penumbra akan menyaksikan gerhana sebagian.
Jangan pernah untuk alasan apapun, melihat matahari dengan mata telanjang. Tampak lebih mudah melihat matahari ketika gerhana matahari terjadi, tetapi efek bahaya bagi mata oleh cahaya UV matahari juga sama bahayanya, sebaiknya gunakan teleskopo, teropong atau kacamata UV agar tidak terjadi kerusakan pada mata
Demikian sekilas Mengenal Matahari dan Aktivitasnya, semoga bisa menambah pengetahuan anda tentang benda langit ciptaan Tuhan ini.