Gerhana matahari adalah salah satu fenomena alam yang seringkali ditunggu-tunggu. Terutama oleh mereka yang menggilai astronomi. Fenomena langka yang jarang terjadi yang memperlihatkan pemandangan alam unik yang dinanti-nanti. Bagaimana proses gerhana matahari terjadi dari awal gerhana, gerhana matahari total hingga berakhirnya gerhana matahari. Sebuah moment mahal yang ditunggu para pengabadinya. Mulai dari fotografer, kameramen atau berbagai media yang turut serta tidak ingin tertinggal fenomena alam langka ini.
Ternyata, ada banyak mitos dan fakta yang menyangkut gerhana matahari yang diperkirakan akan terjadi pada tanggal 9 Maret 2016 mendatang. Ingin tahu apa saja? Masuk mitos atau fakta? Inilah dia beberapa mitos dan fakta seputar gerhana matahari ini:k
Membuat Kegaduhan saat Gerhana Matahari Berlangsung
Di Indonesia terutama di Jawa dan Bali terdapat sebuah kepercayaan untuk menabuh berbagai bunyi-bunyian saat gerhana matahari berlangsung. Hal ini berdasarkan kepercayaan pada cerita legenda dan sisa peninggalan nenek moyang yang masih percaya pada dewa dewi. Konon, gerhana matahari terjadi karena Batarakala atau Batara ala Rau yang tubuhnya hanya tinggal kepala tersebut menelan Dewi Ratih. Di daerah lain, yaitu Halmahera menganggap gerhana matahari terjadi karena Suanggi atau setan yang melahap matahari.
Di belahan bumi lain dimana bangsa Viking berada beredar cerita juga bahwa gerhana matahari ini diakibatkan oleh Dewa matahari yang dikenal dengan sebutan “Sol” ditelan oleh Srigala yang bernama “Skoll”. Nah, dari semua cerita tersebut ternyata memunculkan mitos yang sama bahwa saat gerhana kita diharuskan menabuh bunyi-bunyian untuk mengusir Batarakala, Suanggi atau Skoll agar matahari hadir kembali. Ini sudah jelas mitos ya, Mak.
Bumil Tidak Boleh Keluar Rumah
Di Indonesia beredar kepercayaan yang melarang ibu hamil (Bumil) keluar rumah saat gerhana. Bahkan wanita yang sedang mengandung disarankan untuk sembunyi jangan sampai melihat gerhana matahari. Alasannya jika tidak mematuhi aturan tersebut akan muncul tanda lahir pada bayi yang sedang di kandung. Ternyata di belahan dunia lainnya juga terdapat kepercayaan yang sama. Bahkan menurut mereka ketika seorang wanita yang sedang mengandung keluar rumah dapat mengakibatkan janin yang sedang dikandungnya akan mengalami kebutaan atau memiliki bibir yang sumbung ketika dilahirkan nanti. Ini juga ternyata hanya sebuah mitos, Mak. Faktanya, tidak hanya Ibu hamil sebetulnya yang berbahaya ketika berani keluar dan melihat gerhana matahari secara langsung tanpa menggunakan kacamata pelindung. Akibat fatalnya adalah kebutaan. Itulah sebabnya untuk menyaksikan gerhana matahari tidak dengan mata telanjang.
Baca juga: 5 Cara Melihat Gerhana Matahari Secara Aman
Ada Saatnya Tidak akan Ada Lagi Gerhana Matahari
Hal ini ternyata sebuah fakta Mak. Memang akan ada saatnya tidak terjadi lagi fenomena gerhana matahari. Hal ini disebabkan karena jarak bulan semakin menjauh dari bumi. Tiap tahun bulan menjauh sepanjang 2 cm dari bumi hingga suatu saat tidak memungkinkan lagi untuk menutupi bumi dari cahaya matahari. Mulai pada saat itulah gerhana matahari praktis tidak akan bisa terjadi lagi. Peristiwa ini diprediksi akan terjadi sekitar 600 juta tahun lagi.
Baca juga:
Tidak Boleh Makan Saat Gerhana Matahari
Ada kepercayaan yang beranggapa bahwa makanan yang dimasak saat gerhana matahari akan menjadi beracun dan mengandung najis. Itulah sebabnya mereka lebih memilih untuk tidak makan pada saat terjadi gerhana matahari. Ini tentunya hanya mitos. Faktanya memasak atau makan saat gerhana membuat kita tertinggal moment langka ini. Salah satu yang mempercayai mitos ini diantaranya adalah di beberapa wilayah India.
Cincin Berlian di Langit
Ini adalah fakta yang bisa kita lihat saat gerhana matahari tiba. Akan ada saat dimana bulan bergerak untuk menutupi seluruh lingkaran matahari menejelang gerhana matahari total. Pada saat inilah korona matahari membentuk cincin sekeliling bulan. Sementara itu, sisa sinar matahari yanng terlihat di bagain atas membentuk lingkaran kecil yang menyerupai berlian. Itulah sebabnya dikenal dengan cincin berlian di langit,
Nah, sekarang sudah tahu kan mana yang mitos atau fakta. Sudah siap jugakah alat tempur yang akan digunakan menjelang Gerhana matahari yang akan melewati Indonesia tanggal 9 Maret mendatang? Selamat menunggu dan menyaksikan fenomena alam langka di jagat raya ini.
Baca juga: Sambut Gerhana Matahari Total, Berbagai Kegiatan Disiapkan