
Mak, kita sudah masuk lagi musim hujan nih. Selain banjir, salah satu hal yang mesti diwaspadai adalah datangnya beberapa penyakit yang biasanya menjadi wabah di bulan ini termasuk salah satunya adalah demam berdarah. Dari tahun ke tahun, kasus demam berdarah selalu menyerang pada ratusan ribu orang, dan kelompok usia yang paling mudah terserang demam berdarah dengue adalah usia anak dan remaja. Pada artikel kali ini, saya akan ulas secara ringkas tentang apa itu demam berdarah dengue. Semoga dengan ini, Mak semua bisa semakin meningkatkan kewaspadaan agar buah hati tercinta jangan sampai terinfeksi.
Demam berdarah dengue atau yang lebih sering kita singkat menjadi DBD adalah penyakit demam akut yang terjadi akibat infeksi virus dengue. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui perantaraan nyamuk Aedes Aegpty. Virus dengue menetap di kelenjar ludah nyamuk Aedes Aegpty, itulah sebabnya manusia yang digigit oleh nyamuk ini akan terinfeksi virus dan kemudian menderita DBD. Hanya nyamuk Aedes Aegpty yang menggigit manusia, karena si jantan hanyalah mengonsumsi buah.
Baca juga :Â Waspada, Demam Berdarah Kembali Mewabah
Nyamuk betina yang sudah terinfeksi virus dengue akan terus menyimpan virus dalam tubuhnya selama sisa hidupnya. Jadi selama si nyamuk masih hidup, maka virus pun akan terus ada dalam tubuhnya dan kemungkinan besar akan terus menjangkiti manusia karena si nyamuk betina perlu menghisap darah untuk perkembangan telurnya. Saat ini para peneliti masih mengkaji apakah virus ini juga secara otomatis ditularkan dari si induk kepada anak-anaknya atau tidak. Kebayang kan mak, kalau ternyata virus ini ditularkan dari generasi ke generasi maka bisa jadi sampai akhir dunia ini, penyakit DBD akan terus ada. Karena perkembangan nyamuk memang cukup sulit untuk dikendalikan.
Seperti yang saya sampaikan di awal, DBD lebih banyak menyerang kelompok usia rentan yaitu anak pada usia 4-10 tahun dan remaja. Kasusnya akan meningkat terutama saat memasuki musim penghujan seperti sekarang ini Mak. Penularannya sangat mudah sekali, karena melibatkan gigitan nyamuk yang sulit dikontrol. Uniknya, nyamuk Aedes Aegpty si penyebar virus dengue ini berbeda dengan nyamuk kebanyakan. Dia lebih suka tinggal dan berkembang biak pada genangan dan wadah air yang bersih. Inilah mengapa, tidak heran DBD ini bisa menyerang pada seluruh kelompok sosial ekonomi, dari menengah bawah hingga atas.
Nyamuk ini biasanya aktif di pagi hari dan menjelang sore hari, meskipun begitu si nyamuk bisa saja makan setiap waktu sepanjang hari terutama jika ia berada dalam ruangan dan cuaca mendung dan lembab. Yang jarang orang tahu, ternyata tidak hanya nyamuk Aedes Aegpty saja yang bisa menyebarkan virus ini, masih ada dua jenis nyamuk dari genus yang sama, yaitu Aedes albopictus dan Aedes plynesiensis, meskipun memang kasusnya sangat jarang terjadi.
Salah kaprah yang sering terjadi di masyarakat  adalah menyalahkan nyamuk Aedes Aegpty sebagai penyebab terjadi penyakit DBD. Padahal yang sesungguhnya, DBD disebabkan oleh infeksi virus dengue yang kebetulan bisa dibawa oleh nyamuk Aedes Aegpty. Jadi nyamuk hanyalah pembawa virus penyebab DBD, dan bukan penyebab utamanya. Virus dengue sendiri, terdiri  dari empat jenis. Masing-masing serotipe atau jenis bisa menyebabkan demam berdarah dengue, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Pada saat seseorang terdiagnosa DBD, maka juga akan diketahui virus dengue serotipe apa yang menginfeksinya.
Tubuh akan langsung membentuk kekebalan tubuh terhadap serotipe yang pernah menyerang, namun tidak membentuk kekebalan terhadap virus dengue serotipe yang lain. Jadi, DBD bisa menyerang setidaknya 4 kali untuk 4 serotipe yang berbeda. Jadi, jangan heran kenapa DBD bisa terjadi berkali-kali dan berulang. Berdasarkan hasil penelitian, virus dengue serotipe DEN-3 adalah serotipe yang menunjukkan gejala paling berat pada kasus DBD.
Nah, itu dulu ya Mak bahasan kita tentang demam berdarah dengue. Semoga semakin membuka mata kita tentang apa sebenarnya penyebab, bagaimana cara penularan hingga berbagai macam jenis virus penyebab DBD. Semoga jadi bekal, supaya kita terus waspada agar keluarga kita tercinta bisa terhindar dari penyakit ini.