Melatih Anak Cakap Berbahasa dengan Puisi Anak

Puisi anak adalah penulisan kreatif lain untuk mengasah keterampilan anak dalam mengolah kata-kata. Melihat seberapa cerdas mereka dengan kosakata yang mereka kuasai untuk dirangkai menjadi sebuah puisi. Terutama puisi baru yang tidak terikat dengan jumlah baris, rima atau irama seperti pada puisi lama yang dapat kita lihat pada pantun. Dengan begitu, anak-anak lebih bebas berkreasi dengan gaya bahasa mereka tentang apa yang sering mereka alami sehari-hari dalam menikmati dunia mereka, dunia anak-anak.

Contoh Puisi Anak

Si Abu yang Lucu

Lihatlah hewan besar berwarna abu

Berhidung panjang dengan telinga lebar

Berjalan perlahan dan langkah yang lebar

Menjadi yang terbesar diantara yang lain

Suaranya mengejutkan tapi tidak membuat takut

Menaikinya seperti mengendarai kendaraan yang hebat

Aku suka bintang ini

Karena walaupun besar ia terlihat lucu

Melihatnya selalu membuatku tertawa

Seperti teman dengan wajah menggemaskan

(I.E)

Melatih Anak Cakap Berbahasa dengan Puisi Anak
Foto: http://pancabudi.sch.id/

Puisi tersebut adalah salah satu puisi anak yang memang dibuat untuk anak-anak. Dalam puisi tersebut dipilih kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh anak-anak. Tentang gambaran sebuah hewan besar yang bernama gajah. Salah satu hewan yang seringkali menjadi tokoh dalam berbagai cerita anak. Hewan besar yang tidak menyeramkan bahkan terlihat lucu. Walaupun ukurannya besar dengan bentuk tubuh yang aneh dan berbeda dengan binatang lainnya.

Baca juga: Jawaban Pintar untuk Menjawab Pertanyaan Anak Sekitar 17+

Makna dari Puisi Anak

Jika dicermati dalam puisi anak tersebut tidak ada makna yang tersembunyi. Kata-kata yang dipilih adalah kata yang mengandung makna yang sebenarnya. Sebuah kenyataan yang bisa anak-anak lihat dari seekor hewan yang disebut gajah. Hal ini terlihat dari ciri-ciri gajah yang dituliskan dengan jelas dalam puisi berjudul “Si Abu yang Lucu” tersebut.

Tema Puisi Anak

Untuk membuat puisi anak ini banyak tema yang bisa diangkat. Tentunya berbagai hal yang dekat dengan anak-anak. Tidak sekadar tentang pengalaman mereka dalam keseharian mereka tapi juga pengetahuan dan wawasan mereka tentang berbagai hal. Salah satunya tema binatang yang juga dekat dengan keseharian mereka.

Objek yang mereka kenal tidak hanya dari pengenalan mereka terhadap berbagai jenis binatang tapi juga berbagai cerita fabel dengan tokoh para binatang yang dibuat seakan hidup dan benar-benar berbicara. Memiliki karakter masing-masing dalam setiap cerita yang dibawakan. Karakter yang dibuat mirip dengan kebiasaan binatang-binatang tersebut atau sekadar rekaan semata.

Baca: Beri Pendidikan Anak Usia Dini yang Mengasyikan untuk Anak Kita

Membaca Puisi Anak

Hal penting lainnya dalam sebuah karya puisi adalah membacanya. Puisi akan memiliki rasa berbeda jika dibaca dengan cara yang berbeda. Hal ini yang membuat puisi memiliki nilai lebih dibandingkan karya sastra lainnya karena membacanya membuat puisi terlihat menjadi sebuah karya yang tidak biasa. Hal ini berlaku juga pada puisi anak. Walaupun kata-kata yang dipilih sederhana ketika dibacakan layaknya puisi maka rasanya akan berbeda. Pun bagi kita yang mendengarkan ketika puisi tersbut dibacakan oleh anak-anak kita.

Mengapresiasi Puisi Anak

Anak-anak tentu senang jika apa yang sudah mereka buat kita apresiasi. Sekalipun hanya dalam bentuk bintang 4 buah untuk hasil kerja keras mereka. Orang dewasa saja tentu tidak mudah membuat puisi, itulah sebabnya ketika anak sudah berusaha membuat puisi jangan lupa untuk memuji hasil karya mereka. Katakan Anda bangga pada mereka. Itu tandanya mereka termasuk anak yang cerdas karena sudah memiliki keinginan untuk mencoba membuat puisi tersebut.

Ketika mereka berani membacakannya tambah nilai plus lagi untuk mereka karena tidak semua orang berani membaca puisi. Apalagi jika puisi anak hasil karyanya sendiri yang dibacakan di depan orang sekalipun hanya di depan Anda dan ayah mereka sendiri. Itu artinya mereka sudah mencpba untuk berani. Melatih dan membiasakan mereka untuk percaya diri tampil di depan orang banyak.***