Ini Dia Pantun Jenaka Anak

Kali ini yang akan kita bahas adalah pantun jenaka anak. Dari namanya saja tentu sudah bisa ditebak bagaimana isi dari pantun ini. Pastinya mengundang gelak tawa siapapun yang mendengarkannya, terutama anak-anak yang menjadi sasaran dari dibuatnya pantun-pantun ini. Seringkali anak-anak sekarang justru mengetahui pantun jenaka ini dari tayangan televisi. Padahal jika dilihat dari isinya, walaupun memang mengundang gelak tawa, tapi jelas bukan untuk konsumsi anak-anak.

Baca: Cerdas Membaca Kode Rating Acara Televisi

Lalu bagaimana pantun jenaka untuk anak-anak? Setidaknya ada beberapa hal yang harus dimiliki untuk pantun jenaka anak-anak yaitu sebagai berikut:

Tidak Menggunakan Kelemahan atau Kecacatan Seseorang

Isi dari pantun jenaka yang dibuat hendaknya tidak menjadikan kelemahan atau kecacatan fisik seseorang menjadi bahan lelucon dalam pantun jenaka. Hal ini terkait pada adanya sikap empati kepada orang lain. Jangan sampai pantun yang dibuat membuat orang yang memiliki kelemahan atau kecacatan yang dijadikan lelucon tersebut menjadi rendah diri. Parahnya lagi hingga membuat mereka merasa semakin terpuruk akibat kelemahan dan kecacatan fisik yang dimilikinya.

Tidak Melecehkan

Walaupun sifatnya lelucon, sebaiknya pantun jenakan yang dibuat untuk anak-anak tidak berisi sesuatu yang sifatnya melecehkan. Entah itu sebuah profesi, pekerjaan, orang, dll. Hal ini dilakukan untuk menjaga adanya pihak yang merasa dilecehkan terutama anak-anak yang menjadi pembaca atau pendengar dari pantun jenakan anak tersebut. Khawatir akan membuat anak yang merasa dilecehkan tersebut akan mengucilkan diri dari pergaulan yang akan membuatnya menghindari pertemanan dengan siapapun. Ini juga dapat melatih anak-anak untuk bisa menghormati dan menghargai orang lain.

Ini Dia Pantun Jenaka Anak
Foto: https://mediaekspres.id/

Baca: Yuk, Ajarkan Anak Berani Berkata Tidak Saat Dilecehkan!!

Tidak Mengandung SARA

Walaupun sifatnya hanya lelucon dan hanya di kalangan anak-anak, hal ini juga penting untuk dijadikan rambu-rambu. Jangan sampai rasa sentimen terhadap suatu suku, agama, dan ras tertentu masuk menjadi lelucon pada anak-anak. Justru anak-anak harus ditanamkan rasa bangga atas keragaman yang ada. Membuat mereka lebih melihat adanya persamaan dibandingkan perbedaan dalam berteman.

Bertema Dunia Anak-Anak

Dunia anak-anak tentunya menjadi tema yang terdapat dalam pantun jenaka ini. Ya, idealnya seperti itu. Mungkin sebagai orang tua Anda juga akan sedikit geram jika pantun jenaka anak di dalamnya justru berisi tema-tema lelucon orang dewasa. Itulah sebabnya ketika kita berada dalam posisi sebagai pembuat pantun jenaka anak kita harus memposisikan diri kita sebagai anak-anak. Termasuk pandangan dan pemikiran kita terhadap apa yang akan dinilai lucu oleh anak-anak.

Baca juga: Trik Membuat Pantun Anak-Anak

Contoh Pantun Jenaka Anak

Buah semangka jatuk ke parit

Pisang diperam memakai karbit

Kakak berlari terbirit birit

Tak sampai hati bila cipirit

Pantun jenaka 4 barus ini berima a-a-a-a tentang kelucuan sang kakak yang lari terbirit-birit karena tak tahan untuk Buang air besar. Sang kakak takut bila sampai harus buang air di celana yang diistilahkan dengan kata “cipirit”. Pantun jenaka yang dekat dengan kehidupan anak-anak. Pemilihan katanya juga sesuai dengan sebuah pantun anak yang semestinya. Kenapa kakak? Karena jika adik, masih sangat mungkin untuk cipirit walaupun ia sudah berusaha menahannya.

Duduk di bangku awas terjungkal

Makanlah dulu kue serabi

Nisa tertawa terpingkal-pingkal

Melihat beruk bertopeng Barbie

Pantun 4 baris berima a-b-a-b ini isinya mengenai kelucuan seekor beruk yang menggunakan topeng Barbie. Kenapa Barbie dan beruk? Karena Barbie adalah sebuah boneka yang cantik jelita kesukaan anak-anak perempuan. Sementara beruk memiliki bentuk muka yang lucu dan membuat tertawa.

Nah, sekarang saatnya Anda berkreasi membuat pantun jenaka anak yang untuk anak-anak Anda. Bermain pantun bisa bersama anak-anak bisa menjadi salah satu kegiatan yang mengasyikan juga loh, Mak untuk mengisi waktu luang bersama anak-anak. Selain itu juga mengasah kreatifitas anak-anak Anda dalam bermain kata-kata. Bonusnya anak-anak juga lebih pandai dalam praktek membuat salah satu jenis puisi lama ini.***