3 Resep Kang Emil dalam Mengurangi Sampah di Dunia

Berbicara tentang mengurangi sampah, sampah plastik adalah salah satu sampah yang sulit untuk hancur. Salah satu penyumbangnya adalah kantong plastik yang kita dapatkan setiap kali berbelanja entah itu di super market atau di pasar tradisional. M.Ridwan Kamil yang sering disebut Kang Emil ini sudah meluncurkan pemberlakuan kantong plastik berbayar di kota Bandung. Tepatnya hari Minggu 21 maret 2016 di Superindo Dago. Hal ini dilakukannya sebagai bentuk dukungan atas program nasional dari pemerintah, yaitu Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengurangi sampah. Targetnya Indonesia bebas sampah plastik di tahun 2020. Efeknya globalnya tentu pengurangan sampah di dunia.

Sebetulnya ada 3 resep yang coba diterapkan oleh Kang Emil  dalam mengurangi sampah. Tiga resep yang sudah ia terapkan di kota Bandung inilah resepnya:

GPS

GPS adalah singkatan dari Gerakan Pungut Sampah. Ini adalah salah satu cara untuk mengedukasi warga Bandung untuk terbiasa memungut sampah. Realisasinya yaitu mewajibkan warga Bandung untuk melakukan GPS setiap hari Senin, Rabu dan Jumat. Sudah diberlakukan di sekolah dan kantor-kantor dengan melakukan GPS ini selama 30 menit  pada hari-hari tersebut. Upaya ini sedikit banyak cukup membantu untuk menjaga kebersihan Kota Bandung, minimal di area sekolah dan kantor-kantor tersebut. Jika semua sekolah dan kantor melakukannya maka bisa Anda bayangkan berapa banyak sampah yang berhasil dikumpulkan pada 3 hari tersebut. Hasilnya tentu tumbuhnya kesadaran untuk membiasakan membuang sampah pada tempatnya.

Berkaitan dengan kebijakan kantong plastik berbayar yang baru diberlakukan ini, Ridwan kamil sendiri memberi pernyataan bahwa warga yang keren jika berbelanja membawa kantong dari rumah. Hal ini tentu seiring dengan Perda no 17 yang yang sudah dibuat dikeluarkan Pemerintah Kota Bandung sejak tahun 2012 tentang pengurangan kantong plastik, jauh sebelum rpogram ini menjadi program nasional. Menjadi satu-satunya kota yang sudah menerapkan aturan ini. jadi wajar saja jika ia me-launching gerakan kantong plastik berbayar tepat pada hari yang sudah ditentukan pemerintah yaitu 21 Maret 2016.

Berani Nyampah Berani Membayar

Ini adalah salah satu langkah regulasi yang dilakukan demi mengurangi sampah kota Bandung. Adanya aturan untuk membayar denda pada siapa saja yang membuang sampah sembarangan di kota Bandung ini. Aturan ini sudah diberlakukan dengan tidak main-main. Terutama di area publik yang sudah dibuat untuk warga yang juga harus dipelihara oleh warga. Salah satu caranya yaitu dengan tidak membuang smpah sembarangan di lokasi-lokasi tersebut. Jadi jika Anda berani nyampah Anda juga harus berani membayar sesuai dengan peraturan daerah tersebut. Uangnya tentu masuk ke kas daerah untuk dipergunakan kembali oleh warga.

Baca juga: 9 Alasan Mengapa Harus Bawa Tas Belanja Sendiri

gerakan mengurangi sampah dunia

Biodegester

Dari segi infrastruktur Kang Emil juga tidak main-main dalam membuat Biodegester di setiap RW. Ini dilakukan secara bertahap dan saat ini masih dalam proses demi mengurangi sampah yang masuk ke TPS. Dengan Biodegester ini beraneka ragam sampah organik dikumpulkan untuk dimanfaatkan menjadi pupuk. Selain mengurangi sampah secara nyata juga membantu warga untuk memiliki dan memelihara tanaman atau pepohonan yang juga bermanfaat untuk alam dan lingkungan sekitar mereka. Menjadikan Bandung lebih hijau dan sejuk dengan berbagai bunga bermekaran dan berbagai pohon yang rindang.

Itulah 3 resep yang hingga kini masih diterapkan Kang Emil sebagai upaya pengurangan sampah di Kota Bandung yang dampaknya dapat mengurangi sampah dunia ini. Masih berani buang sampah sembarangan di Kota Bandung, Mak? Jika tidak berani, biasakan untuk membawa kantong plastik kecil untuk kantong sampah sementara yang mungkin akan Anda buang jika sedang dalam perjalanan. Jadi, kantong plastik yang terlanjur sudah ada juga dapat dimanfaatkan untuk mengurangi sampah.

Baca yang ini juga deh: Trashbag Community: Gunung Bukan Tempat Sampah