Tokoh Inpirasi : Bupati Pertama Bergelar Profesor dari Bantaeng

bupati bantaeng
tokoh inspirasi

Salah satu tokoh inspirasi dari kalangan pejabat publik yang sekarang sedang hangat dibicarakan, salah satunya datang dari pelosok kota Makasar, tepatnya ada di Kabupaten Bantaeng. Sang Bupati, Nurdin Abdullah kini jadi sorotan karena selain prestasinya yang cukup baik menjalankan pemerintahan daerah, namun juga karena ternyata Bupati yang satu ini adalah Profesor pertama di Indonesia yang punya jabatan kepala daerah. Mau tahu lebih banyak tentang Nurdin Abdullah? Siapa tahu bisa jadi inspirasi untuk Mak Super dalam mendidik putra-putri tercinta. Yuk simak profil lengkap beliau.

Tokoh Inspirasi, Bupati Profesor Dari Bantaeng

Kabupaten Bantaeng berjarak sekitar 120 km dari kota Makasar,  dulu Kabupaten ini tidaklah terkenal, tapi semenjak dipimpin oleh Bupati Prof. DR. Ir.H.M Nurdin Abdullah, M.Agr.  daerah ini jadi banyak dibicarakan tidak hanya di Indonesia bahkan sampai ke Cina, Jepang bahkan sampai Amerika. Barangkali baru ini daerah administratif yang dipimpin oleh seorang Profesor.  Gelar Profesor ini ia peroleh dari almamaternya sebagai penghargaan tertinggi terhadap bidang ilmu, beliau merupakan guru besar Fakultas Kehutanan  Universitas Hasanuddin.

Baca juga : Profil Walikota Bandung, Ridwan Kamil

Tidak hanya cerdas dalam prestasi beliau juga mengukir prestasi yang membanggakan selama memimpin kabupaten Bantaeng selama dua periode yakni 2008 – 2013, dan 2013 – 2018. Sang bupati terkenal dekat dengan masyarakatnya, tak heran pada bulan Mei 2015, Nurdin Abdullah beserta 3 pejabat lainnya di ganjar penghargaan “Tokoh Perubahan” dari surat kabar Nasional Republika.

Tokoh Inspirasi, Profil Nurdin Abdullah

Nama Lengap Nurdin Abdullah, Lahir di kota Parepare, Sulawesi Selatan 7 Februari 1963. Pada 11 Januari 1986 menikahi Ir. Hj. Liestiaty F. Nurdin, M. Fish. Saat ini beliau telah dikarunia tiga orang anak.

Riwayat jabatan yang pernah ia jalani yaitu

  1. Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin
  2. Presiden Direktur PT Maruki Internasional Indonesia
  3. Presiden Director of Global Seafood Japan
  4. Director of Kyushu Medical Co. Ltd. Japan
  5. Dewan Penyantunan Politeknik Negeri Makasar
  6. Bupati Bantaeng, periode 2008 – 2013
  7. Bupati Bantaeng, Periode 2013 – sekarang.

Sekilas Tentang Kemajuan Kabuaten Bantaeng

Sebelum memimpin Bantaeng tahun 2008, kabupaten Bantaeng sebelumnya termasuk 199 daerah tertinggal di Indonesia. Pertumbuhan ekonominya lambat hanya 4,7 persen, infrastrukturnya buruk, potensi daerah dan masyarakatnya tidak terangkat dan setiap tahun dilanda banjir.

Dengan APBD sebesar Rp 821 miliar dan menggalang investor untuk masuk ke Bantaeng dan  Selama 7 tahun Nurdin Abdullah yang mampu menguasai tiga bahasa (Jepang, Cina dan Inggris) bekerja keras agar Bantaeng maju dan hasilnya seperti yang orang lihat sekarang, pertumbuhan yang sebelumnya 4,7 persen kini menjadi 9,2 persen dan menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan.

Baca juga : Ulcok, Si Manusia Kalkulator Dari Makasar

Tidak hanya pertumbuhan ekonomi, dari sektor lainpun banyak mengalami kemajuan. Seperti bidang kesehatan, ia menciptakan “mobile ambulans” yang beroperasi selama 24 jam, dengan memodifikasi mobil Nissan Elgrand yang merupakan hibah dari pemerintah Jepang mampu melayani masyarakat sampai ke pelosok Bantaeng, lengkap dengan dokter,  perawat dan peralatan kesehatan yang modern dan lengkap.

Sebagai seorang yang berlatar belakang pertanian, Bupati Nurdin juga memajukan pertanian Bantaeng. Ia mencetuskan Bantaeng sebagai kabupaten benih berbasis teknologi, ia juga mengesahkan AD/ART kelompok tani berbadan hukum.

Nurdin mensinergitaskan lintas sektor, mengembangkan agrowosata uluere. Kabupaten Bantaeng terkenal dengan pengembangan tanaman apel, strawberry, tanaman sayuran organik seperti kentang, kubis dan  tanaman hias. Tidak hanya di bidang pertanian, di bidang peternakanpun banyak mengalami kemajuan, seperti pengembangan inseminasi Buatan, memperbaiki kualitas ternak sapi, pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas dan lain sebagainya.

Baca juga : Belajar Menjadi Kaya dari Donald Trump

Dari sektor pariwisata, Bantaeng yang besarnya tidak melebihi pulau Madura ini sekarang terkenal sebagai daerah dengan “sejuta tempat wisata indah”, banjir tahunan yang sering melanda  sudah tidak terjadi lagi karena sudah banyak dibangun dam.

Investasi asingpun banyak masuk ke Bantaeng. 1000 ha disiapkan untuk pabrik smelter yang sudah beroperasi dari tahun 2015, 2000 ha untuk relokasi industri dari Jepang. Bahkan direncanakan di Kabupaten Bantaeng akan di bangun sekolah mekanik Asia Pasifik, hasil kerjasama Toyota dan BLK dengan standar Internasional.

Berbagai penghargaan dalam dan luar negeri sebagai Tokoh Inspirasi: Bupati Pertama Bergelar Profesor dari Bantaeng tidak membuat beliau berpuas diri, ia masih ingin setelah masa baktinya berakhir sistem yang sudah ia bangun dapat berjalan walaupun ia sudah tidak memimpin lagi.